> >

Pengamat: jika Sri Mulyani Mundur Akan Terjadi Demoralisasi, Lemahkan Psikopolitis Kekuatan Jokowi

Politik | 23 Januari 2024, 12:53 WIB
Sri Mulyani Indrawati menceritakan kesannya berkemah di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sejak Kamis (21/9/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemerintah yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut akan mengalami demoralisasi jika Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani mundur dari Kabinet Indonesia Maju (KIM).

Pernyataan itu diungkapkan Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Gun Gun Heryanto pada dialog Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (23/1/2024).

“Kalau sampai (Sri Mulyani atau menteri mundur) itu akan terjadi demoralisasi, ini akan melemahkan psikopolitis pada kekuatan Pak Jokowi,” ucap Gun Gun.

Hal ini, sambung Gun Gun, tentu tidak dikehendaki oleh Presiden Jokowi yang membentuk KIM.

Apalagi, hal tersebut terjadi di tahun terakhir Presiden Jokowi menjalankan pemerintahan.

Baca Juga: KSAD Respons Mahfud MD soal Beking Pertambangan Ilegal: Silakan Dilaporkan

“Harapannya, tentu siapa pun yang mau mengakhir masa kekuasaan inginnya soft landing, tidak ingin hard landing. Soft landing itu salah satunya tidak terjadi demoralisasi di antara para menteri yang berasal, terutama dari partai politik penyokong,” kata Gun Gun.

Oleh karena itu, Gun Gun menuturkan, perlu kepiawaian Presiden Jokowi mengelola konflik di dalam KIM, sehingga tidak terjadi turbulensi.

“Ketidaknyamanan dan ketidakpastian itu harus terkelola oleh Pak Jokowi. Kemudian relasinya tidak antagonostis, kalau itu kemudian bisa dikendalikan, menurut saya (Menkeu) tidak akan mundur. Tetapi kalau intervensinya sudah berlebihan, ada potensi ketidaknyamanan dan ketidakpastian meningkat, ya bisa saja mundur,” kata Gun Gun.

“Yang kedua, yang riskan itu tentu saja menteri-menteri yang kemudian secara Kongsi politik berbeda, tetapi itu juga sangat dipengaruhi oleh komunikasi politik di antara Pak Jokowi dengan para menteri yang didistribusikan oleh partai-partai yang pada akhirnya jelang 2024 berbeda Kongsi,” tuturnya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU