Nusron Wahid ke Hasto PDIP: Jangan Benturkan Jokowi dengan Prabowo
Rumah pemilu | 22 Januari 2024, 14:38 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mengingatkan Sekjen DPP PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto agar tak membenturkan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Hal ini menanggapi pernyataan Hasto yang menyatakan emosi cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka sudah seperti pasangannya, yaitu Prabowo dan karakternya kian jauh dari sang ayah, Presiden Jokowi.
Menurut dia, itu sebagai analisa yang mengada-ada yang mencoba membenturkan Prabowo dan Jokowi.
Baca Juga: Sekjen DPP PDIP Hasto: Emosi Gibran sudah Seperti Prabowo, Kian Jauh dari Jokowi
“Enggak usah mengada-ada. Membenturkan, seolah-olah menjadikan Pak Prabowo dan Pak Jokowi adalah dua kutub yang berbeda. Padahal dua tokoh ini melambangkan persatuan kita saat ini, rekonsiliasi bangsa kita. Sesuatu yang memang tidak diinginkan sebagian kalangan,” kata Nusron kepada wartawan, Senin (22/01/2024).
Politikus Partai Golkar itu menjelaskan, nasionalisme ekonomi Gibran merupakan nilai yang dimiliki juga oleh Presiden Jokowi dan Prabowo.
“Mungkin semua tercengang dengan kemampuan Mas Gibran yang detail dan pro nasionalisme. Keberpihakan Mas Gibran dengan hilirisasi nikel untuk kepentingan energi membuktikan bahwa pikirannya jauh ke depan. Tidak mau menjual bahan baku secara murah, sehingga mampu membuat Indonesia bangkit jadi negara industri yang kuat," katanya.
“Kalau mau disebut pengaruh, sikap nasionalisme ekonomi Mas Gibran itu nilai yang sama yang dimiliki Pak Jokowi dan Pak Prabowo,” imbuhnya, menegaskan.
Menurut dia, sikap Gibran dalam debat cawapres tadi malam itu bukan sebuah emosional, melainkan hal yang lumrah dalam sebuah acara diskusi.
“Mas Hasto kok kayak bukan anak muda Jawa saja. Biasalah kalau diskusi kan sering guyon. Mas Imin juga banyak guyon dan nyindir kita biasa saja kok,” tuturnya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV