> >

Anies Sebut Makan Siang dan Susu Gratis Tak Bisa Atasi Stunting: Usia Sekolah Sudah Terlambat

Rumah pemilu | 18 Januari 2024, 16:13 WIB
Calon Presiden RI nomor urut 1 Anies Baswedan usai berdialog dengan nelayan di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (16/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Calon presdien nomor urut 1, Anies Baswedan,  menyatakan bahwa pemberian makan siang dan susu gratis kepada anak sekolah tidak bisa mengatasi masalah stunting. Menurutnya, stunting tidak bisa diatasi pada usia sekolah.

Hal tersebut disampaikan Anies dalam acara "Desak Anies" bersama tenaga kesehatan di Jakarta, Kamis (18/1/2024). Eks gubernur DKI Jakarta itu menekankan bahwa stunting dapat menghambat tumbuh kembang anak dan berdampak seumur hidup.

"Penanganannya (stunting) tidak bisa di masa sekolah. Jadi, nggak cukup dikasih makan siang, sudah terlambat. Nggak cukup," kata Anies, Kamis (18/1).

Baca Juga: Usai Maruarar dan Ratusan Kader Mundur dari PDIP, Ganjar: Hilang Satu Tumbuh Seribu

Menurutnya, untuk mengatasi stunting, ibu hamil harus diberi pemenuhan nutrisi. Anies pun menekankan intervensi sejak dini atau di 1.000 hari pertama usia anak.

Selain soal makanan, Anies juga mengatakan imunisasi tuntas dan pola asuh yang tepat dapat mencegah prevalensi stunting. Politikus berusia 54 tahun itu juga menyampaikan bahwa ibu hamil harus diperhatikan sebab mereka lah yang mengandung calon pemimpin bangsa Indonesia.

Anies pun menyebut nutrisi bagi anak-anak tidak harus melalui susu, bisa juga dengan sumber pangan dari laut. Menurutnya, banyak anak mengalami intoleransi laktosa sehingga pemberian susu tidak tepat.

"Kalau (hanya) dari susu, nanti pabrik-pabrik susu yang akan hidup dari proyek ini. Tetapi kalau kita dorong (makan) ikan, maka kita akan dapat ikan itu di semua tempat dengan mudah. Di danau dapat, di laut dapat, dan harganya terjangkau, aksesnya mudah," kata Anies dikutip Antara.

 

Kata Anies, apabila anak-anak Indonesia dibiasakan sejak awal untuk mengonsumsi makanan sehat yang diproduksi dalam negeri, maka ke depan akan terlatih untuk tidak menjadi konsumen impor.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU