Senyum Anies Baswedan Saat Prabowo Subianto Sebut Tidak Berhak Bicara Etik hingga Menyesatkan
Rumah pemilu | 7 Januari 2024, 23:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Suhu debat ketiga untuk Capres, Minggu (7/1/2024) malam mulai memanas saat masuk segmen ke empat. Di segmen ini secara bergiliran masing-masing Capres memberi pertanyaan.
Suhu debat mulai meningkat saat Capres nomor urut 1, Anies Baswedan mendapat giliran bertanya kepada Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Pertanyaan yang diajukan Anies adalah hubungan antara standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan dan kedaulatan negara.
Sebab seorang pemimpin negara harus mengandalkan nilai, bukan lagi hal teknis. Itu juga yang membedakan kepemimpinan yang kompleks dengan sederhana.
Mendapat pertanyaan tersebut Prabowo sepakat semakin tinggi kepemimpinan semakin kompleks dan dibutuhkan pemimpin yang mengandalkan nilai.
Baca Juga: Anies Kritik Prabowo di Sesi Tanya-Jawab Debat Ketiga: Bapak Sudah Menjabat 5 Tahun
Menurut Prabowo nilai seorang pemimpin untuk menjaga pertahanan, keamanan dan kedaulatan negara adalah cinta tanah air, kejujuran, harus memberi contoh, tidak boleh korupsi dengan bentuk apapun.
"Saya sependapat ada kepemimpinan berdasarkan nilai, jadi hubungan dengan etik benar. Kita harus beretik dengan benar. Jujur apa yang kita itu yang di hati kita, jangan lain di mulut lain di hati dan harus cinta tanah air," ujar Prabowo saat debat Capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1), dipantau dari tayangan Live KompasTV.
"Pertahanan sangat sakral karena menyangkut keselamatan. Jangan karena ambisi pribadi kita menghasut, menyesatkan, membahayakan pertahanan dan keamanan rakyat, itu etik yang tertinggi. Kasihan prajurit, polisi-polisi yang menjaga kita kalau ada calon pemimpin yang kerjanya hanya menghasut saja," sambung Prabowo.
Menanggapi jawaban Prabowo, Anies sependapat bahwa Presiden harus punya standar etika yang amat tinggi, karena keputusan mengerahkan pasukan dan bertempur ada korban nyawa yang hilang.
Namun Anies menilai jawaban Prabowo tidak sebanding dengan kenyataan yang terjadi di Kementerian Pertahanan.
Baca Juga: Ganjar Minta Prabowo Jelaskan soal Beli Pesawat Bekas: Kasihan Prajurit, Itu Sangat Berbahaya
Anies menyinggung peran "orang dalam" terkait pengadaan Alutsista, PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia defense security, lalu dalam pengelolaan food estate.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung bagimana peristiwa terkini yang menjadi sorotan, yakni proses putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai syarat batas usia calon presiden atau wakil presiden yang sarat dengan pelanggaran etik.
Putusan MK itu membuat putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka bisa maju sebagai calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Meski masalah etika dalam putusan itu dipersoalkan, Prabowo memutuskan tetap maju dengan Gibran sebagai pendampingnya.
"Ketika ada pelanggaran etika dan bapak tetap jalan terus dengan Cawpares yang melanggar etika. Artinya ada kompromi atas standar etika, ini fakta. Ini fakta," ujar Anies.
Baca Juga: FULL - Debat Ketiga Selesai, Ini Pernyataan Terakhir dari Capres Anies, Prabowo dan Ganjar
"Kemudian dalam pidato Bapak mengolok-olok tentang pentingnya etika. Saya tidak tega untuk mengulanginya. Pertanyaannya apa penjelasan Pak Prabowo soal itu semua?" lanjut Anies.
Prabowo mendapat kesempatan lanjutan untuk menanggapi pernyatan Anies. Menurutnya data yang disampaikan Anies mengenai "orang dalam" keliru dan dirinya bersedia untuk buka-bukaan.
Prabowo kemudian berpendapat Anies tidak berhak berbicara tentang etik. Prabowo juga menilai Anies menyesatkan.
"Saya boleh berpendapat kan. Saya menilai anda tidak berhak bicara soal etik karena anda memberi contoh yang tidak baik soal etik," ujar Prabowo.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV