> >

Hasto Singgung dan Jelaskan Prabowo Tak Bisa Blusukan: Karena Bukan PDIP dan Bukan Jokowi

Rumah pemilu | 11 Desember 2023, 13:59 WIB
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menghadiri acara Makan Besar bersama konten kreator Bobon Santoso dan Konco Prabowo (Kopra) beserta masyarakat di Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (8/12/2023). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung dan menjelaskan alasan kenapa capres Prabowo Subianto dinilainya tak bisa blusukan.

Menurut Hasto, karena Prabowo Subianto bukanlah PDI Perjuangan dan bukan Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut disampaikan Hasto saat Safari Politik Dan Konsolidasi Struktural DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (10/12/2023).

“Jadi mengapa Pak Prabowo nggak bisa blusukan? Karena Prabowo bukan dari PDI Perjuangan, Prabowo bukan Jokowi. Sehingga tidak bisa melakukan blusukan saudara-saudara sekalian,” kata Hasto.

“Jadi itu lah yang disampaikan kepada rakyat bahwa blusukan ini merupakan karakter dari PDI Perjuangan. Yang turun ke bawah sebab kita adalah partai rakyat,” klaimnya.

Baca Juga: Hasto Respons Survei Litbang Kompas: Dengan Praktik Intimidasi Ternyata Hanya Dapat 39,7 Persen

Bahkan, kata Hasto, karakter blusukan sudah dilakukan sejak era Presiden Soekarno atau Bung Karno.

Dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri, kemudian diteruskan Joko Widodo dan saat ini oleh Ganjar Pranowo.

“Dengan demikian ketika Bung Karno melakukan blusukan, pak Jokowi dan pak Ganjar melakukan blusukan, maka ini adalah karakter kepemimpinan ala PDI Perjuangan,” imbuhnya.

Menurut Hasto, tidak semua capres bisa melakukan blusukan bertemu rakyat apalagi sampai menginap.

Maka itu, lanjut Hasto, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024 karena sosoknya yang merakyat.

“Pemilu ini persoalannya hati, maka memilih pemimpin ini juga harus pakai hati. Persoalan nurani kita mengapa ibu Mega menetapkan Pak Ganjar dan Prof Mahfud, karena syarat-syarat seorang pemimpin dari suatu negeri yang namanya Indonesia dengan mengacu atas 270 juta orang, memerlukan pemimpin yang memilki rekam jejak kepemimpinan yang baik,” kata Hasto.

Baca Juga: Eriko Sotarduga: Kalau Mau Jujur, Capres Sesuai Harapan Jokowi adalah Ganjar Pranowo

“Sosok pemimpin yang berpengalaman, sosok pemimpin yang menampilkan kepemimpinan bukan dalam bentuk polesan, tetapi sosok pemimpin yang jujur merakyat, yang bepengalaman, sosok pemimpin yang mampu menuntaskan berbagai kemiskinan,” katanya.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU