> >

Ganjar-Mahfud di Posisi Ketiga Hasil Survei Litbang Kompas, TPN: Wajar, Kampanye Baru Berjalan

Rumah pemilu | 11 Desember 2023, 11:50 WIB
Calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan cawapres Mahfud MD di Gedung KPU RI, Jakarta (14/11/2023). Tim Pemenangan Nasional (TPN) angkat bicara soal hasil Survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas Ganjar-Mahfud. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Juru Kampanye Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Aryo Seno Bagaskoro menanggapi santai ihwal hasil survei Litbang Kompas teranyar yang menunjukkan elektabilitas jagoannya berada di posisi ketiga. 

Menurut dia, naik atau turunnya elektabilitas pasangan calon (paslon) menjelang pesta demokrasi adalah sebuah hal yang wajar. 

Terlebih, kampanye resmi baru saja dimulai pada 28 November 2023 lalu. 

Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Cawapres Gibran 37,3%, Mahfud 21,6%, Muhaimin 12,7%

"Bagi kami, naik turunnya hasil survei adalah dinamika yang wajar, sebab pemilu masih dua bulan lagi. Tahapan resmi kampanye juga baru berjalan beberapa saat," kata Aryo Seno kepada Kompas.tv, Senin (11/12/2023). 

Selain itu, kata dia, angka pemilih yang belum menentukan pilihan di Survei Litbang Kompas sebesar 28,7 persen itu juga menjadi indikator kalau responden yang gamang dalam memilih paslon di Pilpres 2024. 

"Yang menarik dari survei Kompas adalah meningkatnya angka undecided voters yang melonjak tajam di angka 28,7%."

"Kami rasa angka ini muncul sebagai bentuk keraguan akan siapa yang paling bisa melanjutkan pembangunan bangsa ke depan, artinya kami percaya banyak dari pemilih di angka yang sangat besar ini adalah pemilih rasional yang menimbang berdasarkan program dan kemampuan kerja," ungkap Arya Seno.

Seperti diketahui, Survei Litbang Kompas terbaru menunjukkan elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ada di posisi pertama, diikuti berturut-turut pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Namun, pemilih bimbang yang saat ini jumlahnya meningkat dapat menjadi penentu. 

Dinamika politik yang terjadi dalam dua bulan menjelang pemungutan suara akan sangat menentukan.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas


TERBARU