> >

Begini Respons Muhaimin, Mahfud MD, dan Gibran Soal Perubahan Format Debat Cawapres

Rumah pemilu | 2 Desember 2023, 18:21 WIB
Kolase Capres-Cawapres RI 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tiga calon wakil presiden (cawapres) yang maju di pemilihan umum presiden dan wapres (Pilpres) 2024 buka suara soal perubahan format debat.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan adanya perubahan format debat, yaitu masing-masing capres dan cawapres tidak akan berdebat secara terpisah.

Di debat Pilpres 2024, cawapres turut mendampingi pasangannya saat debat capres. Begitu pula sebaliknya, saat debat cawapres. 

Perbedaannya ada pada proporsi bicara masing-masing capres dan cawapres, tergantung agenda debat hari itu, apakah debat capres atau debat cawapres. 

Menanggapi berubahan format debat capres dan cawapres di Pilpres 2024 itu, cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar tampak terkejut dan mengaku menyesali apabila tak diadakan debat khusus cawapres.

"Saya belum tahu maksudnya apa kok perubahan itu terjadi. Tentu kita menyesal, itu terjadi tidak seperti lima tahun yang lalu," ujarnya di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga: Cerita Mahfud MD Pernah Takut Jadi Cawapres karena Dengar Isu, Ongkosnya Capai Rp1,6 Triliun

Muhaimin menilai, debat capres dan cawapres merupakan bagian dari transparansi rencana dan gagasan para pasangan calon (paslon) saat nantinya memimpin Indonesia.

"Kalau Pemilu ini mau baik ya kita adu gagasan, adu program, adu ide, kita siap melakukan itu, tapi KPU, kita tunggu lah supaya (KPU) lebih terbuka," ujarnya.

Sementara itu, cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tak ambil pusing dengan format debat yang dibuat oleh KPU.

"Diadakan atau ditiadakan ya terserah KPU, kan mereka yang mengatur," kata Mahfud MD, di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

"Kalau saya siap aja," tegas Mahfud yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan itu.

Opini publik pun berkembang dan menuding KPU menguntungkan pasangan capres dan cawapres tertentu. 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU