Senyum Semringah Ganjar Jadi Anggota Kehormatan Muhammadiyah, Haedar Minta Jaga Mandat Rakyat
Politik | 24 November 2023, 16:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjadi anggota kehormantan Muhammadiyah.
Tanda anggota kehormatan diserahkan langsung Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir usai acara dialog terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Kamis (23/11/2023).
Haedar menjelaskan, tanda anggota kehormatan Muhammadiyah untuk Ganjar dan Mahfud bukan sebagai dukungan melainkan sebagai pengingat aspirasi dan pesan pemikiran Muhammadiyah jika keduanya mendapat mandat memimpin Indonesia 2024-2029.
Selain itu, PP Muhammadiyah selalu menghormati setiap tokoh yang punya perjalanan panjang untuk menjadi pemimpin bangsa Indonesia.
"Kami ingin menghormati setiap anak bangsa yang punya perjalanan panjang dan menjadi para pemimpin bangsa yang ketika diberi amanat dan mandat rakyat juga selalu bisa menjaga kehormatan dan kepercayaan rakyat. Itu makna kami beri tanda anggota kehormatan Muhammadiyah untuk Pak Ganjar dan Pak Mahfud," ujar Haedar.
Baca Juga: Ganjar akan Copot Menteri yang Korupsi, Sebut Zaken Kabinet Tak Terlaksana Kalau Pemimpin Terlibat
Sebelumnya, PP Muhammadiyah juga memberikan cinderamata yang sama kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Anies dan Muhaimin mendapatkan tempat di Muhammadiayah sebagai anggota kehormatan usai keduanya menghadiri dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/2023).
Kualitas Demokrasi
Saat sesi tanya jawab, Ganjar dan Mahfud diminta memberi pandangan mengenai kualitas demokrasi yang turun.
Padahal dalam perjalanannya Pemilu sebagai corong demokrasi sudah berlangsung 12 kali sejak 1955 dan pemilihan presiden secara langsung juga sudah berjalan empat kali sejak 2004.
Namun, perjalanan panjang Pemilu dan Pilpres belum menciptakan demokrasi yang lebih baik.
Baca Juga: Sikat Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, Ganjar: Edukasi Anti-KKN Sejak SD, Kalau Perlu dari PAUD
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV