> >

Adik Prabowo Subianto Ungkap Indikasi Korupsi Mark Up Senjata di Kemenhan: Ini Lebih Gila

Peristiwa | 16 November 2023, 07:04 WIB
Adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo saat ditemui di acara Guyub Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023). (Sumber: Adhyatsa Dirgantara/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Adik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan tentang indikasi korupsi di Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Ia menyebut, indikasi korupsi yang terjadi di Kemenhan berupa mark up atau pembengkakan anggaran pembelian senjata senapan canggih.

Menurut Hashim, harga satu senjata canggih yang sebenarnya sebesar 800 Dollar Amerika Serikat (USD) tersebut dibeli seharga 10.800 USD.

Baca Juga: Ganjar Sebut Drama Politik saat Berpidato di KPU: Drakor yang Sangat Menarik

Laki-laki yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Penasihat Partai Gerindra itu menyebut, Prabowo yang diangkat sebagai Menteri Pertahanan pada 2019 diminta menandatangani kontrak pembelian senjata senilai Rp51 triliun.

Akan tetapi, kata Hashim, nilai kontrak tersebut terindikasi korupsi mark up.

"Rp 51 triliun di atas meja dia. Dan waktu itu kami sudah dapat laporan, saya dapat laporan, di kontrak ini korupsi mark up-nya gila. Ini lebih gila, ini gila, ini gila, gilanya memang melampaui gila, Pak," kata Hashim, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga: Gerindra Klaim Khofifah Gabung TKN Prabowo-Gibran, Struktur Segera Difinalkan

Ia menyebut, persentase mark up korupsi pembelian senjata senapan canggih di Kemenhan tersebut mencapai 1.250 persen.

"Ada satu senjata harga pabrik 800 dollar satu senjata senapan canggih, yang datang ke mejanya Prabowo harganya 10.800 dollar. Bisa dihitung, harga asli 800, yang datang ke meja Menteri Pertahanan 10.800 dollar, mark up-nya saya hitung," tuturnya. 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU