Nilai Harta Wamenkumham Eddy Hiariej yang Jadi Tersangka Suap Capai Rp20 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej, ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap dan gratifikasi senilai Rp7 miliar.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan penetapan Eddy sebagai tersangka sudah diketuk sejak dua pekan lalu. Eddy menjadi satu dari empat tersangka dalam kasus ini.

“Pada penetapan tersangka Wamenkumham, benar, itu sudah kami tanda tangani sekitar dua minggu yang lalu,” kata Alex dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kamis (9/11/2023) malam.

Baca Juga: KPK Ungkap Peran 4 Tersangka dalam Kasus Dugaan Suap Wamenkumham Eddy Hiariej

Dia menerangkan, dari empat tersangka yang sudah ditetapkan, tiga di antaranya berperan sebagai penerima suap, yakni Eddy dan dua asisten pribadi bernama Yogi Ari Rukman dan Yosie Andika Mulyadi yang juga seorang advokat.

Adapun orang yang diduga memberi suap atau gratifikasi adalah seorang pengusaha bernama Helmut Hermawan.

Eddy merupakan Wamenkumham yang dilantik Presiden Jokowi dalam reshuffle menteri pada 23 Desember 2020. Sebelum menjabat sebagai Wamenkumham, Eddy merupakan seorang akademisi bergelar profesor.

Ia mengajar di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dan pernah menjadi Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum dan LLM Program UGM dan Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM pada 2002–2007.

Selama tiga tahun menjadi Wamenkumham, Eddy Hiariej tercatat melaporkan kekayaannya sebanyak tiga kali melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Pada periode 2020, ia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp21 miliar. Kemudian pada 2021, kekayaannya sebesar Rp19,8 miliar, dan terakhir pada 2022, sebesar Rp20,6 miliar.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV