> >

Politisi PDIP soal Jokowi Sebut Sinetron Politik: Seolah-olah Sindir Rakyat, Seolah Tidak Punya Rasa

Rumah pemilu | 10 November 2023, 09:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengutuk keras serangan Israel ke Gaza yang membuat situasi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk, Senin (30/10/2023). (Sumber: Sekretariat Kabinet)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo dinilai telah menyindir rakyat dengan mengatakan politik rasa sinetron. Hal itu dikemukakan oleh Politisi PDI-P Andreas Hugo Pareira dalam Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV, Jumat (10/11/2023).

"Soal politik rasa-rasa ini kan, saya kira itu kalau kita mengatakan seperti itu seolah-olah kita menyindir rakyat ini. Dalam arti apa, apakah rakyat ini tidak punya perasaan, apakah semua ini robot melihat berbagai kejadian politik yang terjadi saat ini," ucap Andreas.

"Bahwa kemudian ada orang merasa kecewa, ada orang merasa tertipu, atau ada yang merasa dikhianati, itulah rakyat."

Baca Juga: Pengamat: Keluarga Jokowi Tinggalkan PDIP karena Secara Politik Sudah Tidak Menguntungkan

Andreas menilai, pernyataan soal politik rasa justru mengesankan Jokowi tidak punya empati terhadap publik atas dinamika politik yang terjadi jelang Pilpres 2024.

"Kalau pemimpinnya menyampaikan ini seolah-olah tidak punya rasa terhadap apa yang disampaikan oleh rakyat, ini bahaya sebenarnya," ujar Andreas.

Dalam dialog, Andreas lebih lanjut merespons pernyataan Presiden Jokowi dengan bertanya siapa pembuat drama di balik politik rasa sinetron. Sebab, kata dia, PDI-P dalam konteks ini sudah berjalan sesuai dengan aturan yang ada.

"Yang membuat drama siapa, yang membuat sinetron siapa, siapa yang kemudian menulis skenario-skenario politik menuju pemilu, siapa pelaku, siapa aktor-aktornya," kata Andreas.

Baca Juga: Mahfud MD Berharap Suhartoyo Tidak Terkontaminasi Membiarkan MK Rusak

"Saya kira hal-hal seperti itulah yang harus kita lihat lah. Bahwa salah satu drama yang ada terjadi dalam politik Indonesia saat ini, apa yang kita saksikan di Mahkamah Konstitusi satu episode, nah ke depan masih ada episode-episode lain yang harus kita perhatikan juga."

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU