Eks Napiter Dukung Kapolri yang Minta Waspada Sel Teroris Bangkit Imbas Konflik Israel Palestina
Hukum | 4 November 2023, 17:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Peringatan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo untuk waspada akan bangkitnya sel-sel jaringan yang terafiliasi teroris buntut konflik Israel-Palestina mendapat dukungan dari mantan narapidana terorisme (napiter).
Dodi Suridi (29), mantan teroris Bom Thamrin menjelaskan, konflik Israel-Palestina bisa memicu sel-sel yang terafiliasi dengan jaringan teroris bangkit untuk membela saudara-saudara muslim di Palestina.
Menurutnya, sel-sel teroris tersebut berupaya berangkat ke Palestina untuk ikut berperang, namun karena dana tidak memadai, dikhawatirkan keinginan untuk berperang bersama saudara muslim di Palestina justru dilampiaskan di Tanah Air dengan membuat kekacauan.
"Ketika mentok itulah nanti akan timbul permasalahan, seperti pemikiran saya dulu, daripada jihad di sana (Palestina) dihalangi, kita bikin aksi di sini," ujar Dodi, dikutip dari TribunCirebon.com, Sabtu (4/11/2023).
Dodi juga mengingatkan dukungan terhadap Palestina tidak perlu diekspresikan secara berlebihan, sebab bisa menimbulkan perpecahan umat.
Baca Juga: Kapolri Ingatkan Anak Buahnya Waspadai Dampak Perang Israel-Hamas Bisa Bangkitkan Sel Teroris
Menurutnya, dukungan terhadap Palestina harus dilakukan secara positif. Semisal mendoakan masyarakat Palestina ataupun memberikan donasi semampunya.
"Jadi kita jangan gegabah, cukup berdoa, galang dana sebisa kita, lalu kita siap, jangan malah buat kerusuhan atau memperkeruh suasana," ujar eks tahanan Nusakambangan ini.
Senada dengan Dodi, eks napiter asal Kabupaten Cirebon lainnya, Yusuf Firdaus (53) juga mengingatkan konflik Palestina-Israel perlu disikapi dengan baik. Sebab bisa memunculkan sel-sel teroris baru yang ingin membantu warga Palestina.
Yusuf menjelaskan, para mujahid militan atau aktivis tidak akan bisa mencabut Ukhuwah Islamiyah dari nurani mereka. Hal ini akan membuat niat untuk berjihad semakin besar.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/TribunCirebon.com