> >

Sekjen Gerindra Minta Hasto PDI-P Buktikan soal Ada Ketum Parpol yang Tersandera Kartu Truf

Rumah pemilu | 1 November 2023, 08:14 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis (26/10/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kepada Sekjen DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto untuk membuktikan ucapannya ihwal adanya ketua umum (ketum) partai politik (parpol) tersandera kartu truf, sehingga terpaksa memilih Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto. 

Menurut dia, seorang tokoh politik sekaliber Hasto pasti memiliki bukti-bukti yang kuat, sehingga berani mengucapkan hal tersebut. 

"Kalau kemudian ada cerita bahwa mereka memilih Pak Prabowo dalam tekanan karena kartu trufnya dipegang, saya kira Mas Hasto harus menjelaskan partai mana, ketumnya apa, untuk kasus apa, siapa yang menekan siapa yang ditekan," kata Muzani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Tepis Isu Kartu Truf Ketum Parpol, Golkar: Dukung Prabowo-Gibran Atas Aspirasi Masyarakat

Muzani menyebut, dalam sebuah negara hukum, apabila seseorang mengeluarkan tuduhan, maka harus bisa membuktikannya. 

"Sebab dalam hukum di Indonesia kan berlaku orang yang menuduh harusnya dia membuktikan, karena yang saya tahu semua parpol yang mendukung Pak Prabowo itu orang yang merasa enjoy dengan suasana yang kita bangun," katanya. 

Muzani menambahkan, alasan Prabowo menunjuk Gibran itu karena niatnya ingin mempersatukan masyarakat Indonesia.

Selain itu, dipilihnya Gibran tak ada paksaan dari pihak manapun, karena merupakan kesepakatan dari seluruh parpol di Koalisi Indonesia Maju atau KIM.

"Karena Pak Prabowo ingin bahwa kebersamaan persatuan itu harus kita tunjukkan, bukan hanya sebagai sebuah tema yang kuat tetapi harus menjadi memberi message yang kuat kepada kita."

"Kita juga tidak pernah berprasangka bahwa partai-partai yang tidak mendukung Pak Prabowo itu kemudian di dalam tekanan, dalam sebuah genggaman, ancaman, kita tidak pernah menganggap itu," katanya. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU