Perdana usai Deklarasi, Ganjar Pranowo Ungkap Tiga Fokus Basis Kerjanya Bersama Mahfud MD
Rumah pemilu | 19 Oktober 2023, 06:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo mengungkapkan tiga fokus basis kerja yang akan dijalankan bersama bakal calon wakil presiden (bacawapres) Mahfud MD.
Pertama, manusia Indonesia yang hebat yang unggul. Kedua, manusia Indonesia cerdas sekaligus terampil. Ketiga, manusia Indonesia yang produktif dan berdaya.
"Dengan tiga basis itulah, rakyat Indonesia akan bisa bekerja, bisa berusaha, kompetitif, sehingga masa depan mereka akan jauh lebih baik," kata Ganjar di acara Tim Pemenangan Nasional (TPN) di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta Barat, Rabu (18/10/2023) yang disiarkan dalam program Breaking News, KompasTV.
Ia mengatakan pernah mengalami sendiri perubahan nasib bagi seseorang maupun keluarga, ketika mendapatkan pendidikan yang baik.
"Saya betul-betul merasakan dan mengalaminya sendiri, bagaimana nasib seseorang dan keluarganya bisa berubah ketika mereka mendapatkan pendidikan yang baik," ujarnya.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Mahfud MD Punya Kelemahan untuk Raup Suara di Jawa Timur
Ganjar mengaku bertekad memastikan kesempatan yang sama bagi seluruh anak Indonesia untuk memperoleh pendidikan.
"Pendidikan kita harus yang terbaik, dan kita harus memastikan, kesempatan pendidikan yang terbaik ini bagi anak-anak yang terbaik di seluruh pelosok negeri agar dapat mempunyai peluang yang sama, untuk memperbaiki masa depan diri dan keluarganya," jelasnya.
Ia pun mengucapkan ide pembentukan satuan tugas khusus bila perlu, untuk mencari anak-anak di pelosok Indonesia agar mendapatkan kesempatan pendidikan.
"Tentu tantangan itu membutuhkan kemampuan, membutuhkan pendidikan khusus, dan kalau perlu kita membentuk satgas khusus untuk aktif mencari dan menemukan anak-anak di seluruh pelosok Indonesia agar dia bisa mendapatkan kesempatan pendidikan terbaik," ujarnya.
Baca Juga: Pengamat Politik Sebut Pencalonan Mahfud sebagai Cawapres Ganjar Pertebal Suara di Jawa Timur
Menurut Ganjar, Indonesia memiliki modal berupa beasiswa dan kekuatan masyarakat untuk gotong royong dalam mewujudkan pendidikan yang merata.
Di sisi lain, bakal cawapres Mahfud MD menyoroti isu penegakan hukum di Indonesia yang dinilai masih lemah.
"Persoalan utama kita saat ini adalah lemahnya penegakan hukum. Lemahnya penegakan hukum," tegas Mahfud.
Mahfud mengatakan, separuh persoalan bangsa bisa selesai, apabila penegakan hukum dilakukan dengan baik dan benar.
"Kalau di Indonesia ini penegakan hukum bisa dilakukan dengan baik dan benar, maka menurut saya, meskipun angka 50 persen ini adalah dugaan yang sifatnya kuantitatif, taruhlah separuh, menurut saya separuh dari persoalan bangsa ini bisa selesai," tegasnya.
Ia menyebut, hukum yang ditegakkan dengan baik akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi, infrastruktur, serta aspek kehidupan lain.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu pun menekankan perlunya kepastian hukum dan ketegasan hukum terhadap para elite atau penguasa.
"Kalau ke atas, kepastian hukum itu antara penguasa-penguasa elite itu terkadang tidak memberi kepastian hukum, ada tumpang tindih, ada korupsi, kolusi, dan sebagainya, di bawah itu tidak dapat perlindungan hukum," ujarnya.
"Sehingga bagi saya, penegakan hukum ke depan, ke atas, harus ada kepastian dan ketegasan, ke bawah harus ada perlindungan hukum," kata Guru Besar Ilmu Hukum di Universitas Islam Indonesia itu.
Sebelumnya, Mahfud MD dideklarasikan sebagai bacawapres Ganjar Pranowo oleh empat partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo, Rabu (18/10).
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Mahfud sebagai pasangan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 mendatang.
"Dengan mengucap bismillah, yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Profesor Mahfud MD,” kata Megawati, di Kantor DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023) yang disiarkan dalam program Breaking News KompasTV.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV