2 Mahasiswa Tewas Diduga Bunuh Diri, Politikus Golkar Minta Kampus Sediakan Bimbingan Konseling
Politik | 13 Oktober 2023, 16:39 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Belakangan ini marak fenomena mahasiswa menghabisi nyawanya, diduga dengan cara bunuh diri.
Misalnya, pasa Selasa (10/10/2023) lalu, tepat di Hari Kesehatan Mental Dunia, warga Semarang dihebohkan adanya mahasiswi yang melompat dari lantai empat Mal Paragon.
Korban berinisial N (20) tergeletak tidak bernyawa di jalur keluar parkiran yang ada di luar gedung.
Satu hari berikutnya, Rabu (11/10/2023) malam di kawasan Bulusan, Kecamatan Tembalang Semarang, seorang mahasiswi berinisial E (24) ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kos.
Belum diketahui bagaimana E mengakhiri hidupnya, tapi dia meninggalkan beberapa lembar surat.
Baca Juga: Korban Bunuh Diri, Polisi Tidak Temukan Tindak Pidana di Kasus Penemuan Jasad Ibu dan Anak di Cinere
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi X DPR RI Muhammad Nur Purnamasidi menilai bimbingan konseling perlu dilakukan oleh pihak kampus di seluruh Indonesia, terlebih akhir-akhir ini banyak kasus mahasiswa yang berakhir bunuh diri karena depresi.
"Perlu ada bimbingan konseling di kampus oleh yang terampil melakukannya supaya efektif dan betul membantu," kata Purnamasidi kepada Kompas TV, Jumat (13/10/2023).
Ia meminta dosen sebagai pihak yang paling terdekat di kampus dengan tak hanya melakukan tugasnya sebagai pengajar, tetapi juga harus bisa menyediakan waktu sebagai konselor kepada para mahasiswanya.
"Dosen saat ini tak hanya bertindak sebagai pengajar, saya imbau agar mereka bisa lebih dekat dengan para mahasiswa dan bertindak sebagai konselor di masing-masing kampus," katanya.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV