Pengamat Lingkar Madani: Kaesang Jadi Ketum PSI Hal Paling Menggelikan dalam Dinamika Politik
Politik | 26 September 2023, 09:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Langkah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memilih putra Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, sebagai Ketua Umum dinilai sebagai hal menggelikan dalam dinamika politik belakangan ini. Sebab, Kaesang Pangarep baru resmi bergabung dengan PSI dua hari.
Demikian pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti dalam keterangan tertulisnya kepada KOMPAS TV, Selasa (26/9/2023).
“Tidak ada yang paling menggelikan dalam bulan ini di ruang politik kecuali PSI memilih Kaesang sebagai ketua umum partai itu. Seperti sim salabim,” ujar Ray Rangkuti.
“Baru sehari bergabung (Kaesang bergabung Sabtu, 23/9/2023, red) langsung didapuk menjadi ketua umum. Tujuannya jelas, meraih suara pada pemilu 2024 yang akan datang.”
Ray mengaku memang tidak mengetahui persis seperti apa mekanisme internal PSI dalam menunjuk seseorang untuk dapat menjabat ketua umum. Tapi yang jelas, kata Ray, merujuk ke suasana ini, maka sangat patut hal ini dinilai menggelikan.
Baca Juga: Hasto Bantah Isu Megawati Marah Kaesang Masuk PSI: Tidak Ada Pertemuan Itu
“Bagaimana tidak, orang yang baru sehari ditetapkan sebagai anggota, tetiba sudah ditetapkan jadi ketua umum. Cara ini mengabaikan banyak aspek dalam memilih Ketum yang mestinya hadir dalam organisasi apapun,” kata Ray.
“Bahkan untuk organisasi yang paling sederhana sekalipun, ada tata cara, waktu, sarat dan pelibatan anggota di dalam pemilihan ketua umumnya. Ini, seperti orang Mandailing menyebutnya belum masak tandan pisang, dia sudah jadi ketua umum.”
Bagi Ray, PSI menjadi seperti perusahaan keluarga karena jabatan Ketua umum dipergilirkan bukan karena sederet alasan ideal. Tapi, sambung Ray, semata demi meraup suara dan demi kepentingan suara itu.
“Kualitas-kualitas personal diabaikan lalu ditukar dengan kualitas bapakisme. Kaesang adalah anak Presiden, dan PSI hendak meraup suara pemilih yang memilih berdasar popularitas pak Jokowi,” jelas Ray.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV