Pengamat soal Prabowo Puji SBY di Rapimnas Demokrat: Biasa, Politisi Ada Maunya
Politik | 22 September 2023, 15:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Pengamat Politik Lingkar Madani Indonesia (LIMA Indonesia) Ray Rangkuti menilai sanjungan yang disampaikan Prabowo Subianto kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjadi karena ada maunya.
Demikian Ray Rangkuti merespons orasi Prabowo Subianto di acara Rapimnas Partai Demokrat yang berlangsung Kamis malam (21/9/2023).
“Seperti biasa, jika politisi ada maunya, maka puja pujinya bisa melambung ke angkasa. Pun sebaliknya, jika mereka berseberangan, maka caciannya juga sampai-sampai ke akarnya. Tradisi bombastisme kata dalam politik Indonesia adalah bagian dari napasnya,” ucap Ray Rangkuti.
“Maka, kala puja puji itu disampaikan, terkadang tidak sadar bisa memutihkan yang kelam, atau melupakan kritik yang telah terucap, dan bahkan bisa meminggirkan kawan sendiri.”
Baca Juga: Demokrat Tidak Masalah jika Prabowo Gandeng Ganjar di Pilpres 2024
Lebih lanjut Ray mencermati pujian Prabowo untuk SBY seperti meminggirkan paradigma Jokowi dalam soal pembangunan. Prabowo mungkin lupa betapa berbalas pantun politik antara Jokowi dengan SBY adalah sesuatu yang begitu intensnya di awal dan di tengah pemerintahan Pak Jokowi.
“Bahkan terakhir, kala AHY resmi angkat kaki dari koalisi Anies, Pak SBY masih menyetir kekuataan politik di belakang situasi ini. Bahkan istilah lurah disampaikan oleh beliau untuk menyebut situasi itu,” kata Ray.
“Berbalas pantun itu terjadi karena sejak awal pemerintahan Jokowi, Demokrat sudah menyatakan mengoposisi Jokowi. Bahkan, sikap itu mereka pegang teguh sampai ke pencapresan 2023 ini,” pungkas Ray.
Baca Juga: Jokowi Pasang Modul Pertama Garuda, Ikon Bangunan Kantor Presiden di IKN
Tadi malam dalam Rapimnas yang digelar Partai Demokrat, Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya. Berdiri sebagai capres, Prabowo menyampaikan pernyataan positif untuk SBY yang pernah 10 tahun memimpin Bangsa Indonesia.
Partai Demokrat memang baru bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung Prabowo Subianto. Setelah sebelumnya bergabung dan kemudian angkat kaki dari koalisi yang mendukung Anies Baswedan sebagai capres.
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV