> >

Partai Demokrat Resmi Keluar dari Koalisi Perubahan dan Cabut Dukungan pada Anies Baswedan

Rumah pemilu | 1 September 2023, 19:28 WIB
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (5/10/2022). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Demokrat mengundurkan diri dari anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan, dan mencabut dukungannya pada bakal calon presiden (bacapres) usungan koalisi tersebut, Anies Baswedan.

Pencabutan dukungan dan keluarnya partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut disampaikan oleh Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng, Jumat (1/9/2023).

Menurut Andi, keputusan itu diambil setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menggelar rapat di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Baca Juga: Merasa Ditelikung oleh Anies, SBY: Demokrat Tidak Diizinkan Koalisi dengan Orang yang Ingkar

Ia mengumumkan dua poin hasil rapat itu dalam jumpa pers di pelataran pendopo kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor.

"Setelah rapat, Majelis Tinggi Partai memutuskan sebagai berikut; yang pertama, Partai Demokrat mencabut dukungan kepada Saudara Anies Baswedan sebagai (bakal) calon presiden dalam Pilpres 2024,” ujarnya.

“Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) karena telah terjadi pengingkaran terhadap kesepakatan yang dibangun selama ini," kata Andi Mallarangeng.

Sidang Majelis Tinggi Partai Demokrat tersebut dipimpin langsung oleh SBY didampingi Agus Harimurti Yudhoyono, putra sulungnya sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, dan Andi Alfian Mallarangeng.

Dalam sidang, awalnya SBY menyampaikan fakta-fakta terkait langkah sepihak Partai NasDem dan Anies yang disampaikan oleh Iftitah Sulaiman, selaku utusan Partai Demokrat di Tim 8 Koalisi Perubahan.

Selanjutnya SBY memberikan arahan kepada pengurus, kader, dan anggota Sidang Majelis Tinggi, yang meminta kader Partai Demokrat tetap tenang dan optimistis menemukan jalan terbaik untuk Pilpres 2024.

Baca Juga: SBY Sebut Ada Upaya Pilpres Hanya Diikuti 2 Pasangan dan Buat Koalisi Perubahan Tidak Jalan

Sebelumnya, Kamis (31/8), pihak Partai Demokrat mengumumkan bahwa Partai NasDem membuat keputusan sepihak dengan membentuk kerja sama dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal pendamping Anies.

Kabar penetapan Muhaimin sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) itu diumumkan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya setelah mendapat konfirmasi dari Sudirman Said selaku utusan Anies.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber :


TERBARU