> >

Duet Anies-Cak Imin, Pengamat Nilai Bakal Guncang Dua Blok Koalisi Sekaligus, tapi Tak Sampai Bubar

Rumah pemilu | 1 September 2023, 15:10 WIB
Kolase bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan). Pengamat menilai manuver Nasdem yang akan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan dapat menguncang dua blok koalisi sekaligus. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM), Nyarwi Ahmad menilai manuver Nasdem yang berencana menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan dapat menguncang dua blok koalisi sekaligus.

Yakni koalisi Perubahan untuk Persatuan, partai pendukung Anies Baswedan dan Koalisi Indonesia Maju partai pendukung Prabowo Subianto.

"Bergabungnya PKB ke koalisi perubahan yang diinisiasi Nasdem, sangat terbuka. Apalagi jika Cak Imin mendapatkan tawaran tiket cawapres dari Nasdem dan Anies Baswedan. Ini tentu membawa konsekuensi politik lanjutan," kata dosen Komunikasi Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu kepada Kompas.TV, Jumat (1/9/2023). 

"Manuver ini mengguncang dua blok koalisi sekaligus, koalisi partai-partai pendukung Prabowo dan sekaligus partai-partai yang selama ini menominasikan Anies sebagai capres," ujarnya.

Meski demikian, kata dia, hal tersebut tidak sampai membuat koalisi yang dinakhodai Partai Gerindra maupun Nasdem bubar.

"Kecil kemungkinan koalisi Perubahan untuk Persatuan ataupun blok-blok koalisi lainnya, khususnya blok koalisi yang dinakhodai oleh Partai Gerindra dan blok koalisi yang dinakhodai oleh PDIP akan bubar," ujarnya.

Menurutnya, kemungkin terbesar yang ada di masing-masing blok koalisi tersebut, hanya perubahan komposisi partai-partai pendukungnya saja.

"Terkait koalisi Perubahan Untuk Persatuan, kita tahu, Nasdem merupakan partai pertama yang menggagas koalisi ini, yang kemudian mengundang PKS dan Partai Demokrat bergabung hingga kemudian dideklarasikan bersama melalui piagam koalisi," ujarnya. 

"Jika Cak Imin (PKB) benar-benar gabung ke Nasdem mengusung Anies, maka sangat besar peluangnya terjadi perubahan komposisi blok koalisi partai-partai kubu Prabowo (Gerindra dkk) dan juga blok koalisi perubahan dan persatuan (KPP) sendiri," ujarnya. 

Baca Juga: Soal Duet Anies-Cak Imin, PKB: Why Not?

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU