Wakil Ketua Komisi I Bakal Surati Panglima TNI, Dugaan Paspampres Tewaskan Warga Harus Tuntas
Hukum | 28 Agustus 2023, 07:06 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Teuku Riefky Harsya, mengecam keras tindakan anggota Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres bernama Praka Riswandi Manik yang diduga menculik dan menganiaya warga asal Aceh bernama Imam Masykur hingga tewas.
Riefky menegaskan kasus penganiayaan oleh anggota Paspampres yang berujung korban Imam Masykur tewas harus diusut tuntas dan transparan. Menurut dia, pelaku Praka Riswandi harus dihukum berat.
"Kami mengecam aksi keji yang dilakukan terhadap Imam Masykur, warga Bireuen. Aksi kriminal ini harus diusut tuntas dan pelaku harus dihukum berat," kata Teuku Riefky Harsya saat dihubungi pada Minggu (27/8/2023).
Baca Juga: Anggota DPR Bakal Kawal Kasus Oknum Paspampres Diduga Culik dan Aniaya Warga Aceh hingga Tewas
Teuku Riefky mengatakan bahwa pihaknya secara resmi akan segera menyurati Panglima TNI Laksamana Yudo Margono agar pelaku bisa diproses secara hukum secepatnya.
"Dalam kapasitas saya sebagai salah satu pimpinan Komisi I DPR RI yang bermitra dengan TNI, maka saya akan menyurati Panglima TNI untuk memastikan kasus ini diusut tuntas dan transparan ke publik," ujarnya.
Dia meminta agar pelaku dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku bagi anggota TNI demi tegaknya hukum yang tak pandang bulu.
Tak lupa, Teuku Riefky juga menyampaikan turut berduka cita yang mendalam kepada keluarga korban yang berasal dari Gandapura, Bireuen, Aceh itu.
"Saya ikut berduka cita atas kejadian ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran atas kejadian ini," ujar Riefky.
Baca Juga: Imam Diduga Dianiaya Paspampres, Ibu Korban: Apa Salah Anak Saya Pak Jokowi, Sampai Dibunuh
Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden atau Danpaspampres Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay mengatakan anggota Paspampres yang diduga melakukan penculikan dan penganiayaan terhadap Imam Masykur, warga asal Aceh hingga tewas telah ditahan.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV