Imam Diduga Dianiaya Paspampres, Ibu Korban: Apa Salah Anak Saya Pak Jokowi, Sampai Dibunuh
Hukum | 27 Agustus 2023, 20:33 WIBACEH, KOMPAS.TV - Fauziah, ibu kandung Imam Masykur (25) warga Mon Keulayu, Gandapura, Kabupaten Bireuen, Aceh, yang diduga menjadi korban pembunuhan oleh Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres buka suara.
Ia mempertanyakan salah anaknya yang masih berusia 25 tahun itu hingga sampai diculik dan dianiaya hingga tewas.
“Apa salah anak saya Pak Jokowi, sampai dibunuh oleh oknum pengawal bapak?” kata Fauziah dalam bahasa Aceh saat dihubungi pada Minggu (27/8/2023).
Baca Juga: Danpaspampres: Anggota Paspampres yang Diduga Culik & Aniaya Warga hingga Tewas Ditahan Pomdam Jaya
Fauziah mendesak, Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengawal kasus kematian anaknya. Sebab, anggota Paspampres tersebut bekerja di bawah satuan pengamanan presiden.
“Kami minta keadilan dari presiden,” ucap Fauziah.
Menurut Fauziah, anggota Paspampres yang membunuh anaknya Imam Masykur layak dihukum mati agar setimpal dengan perbuatannya.
“Seberat-beratnya harus dihukum dia (pelaku). Agar jangan ada lagi korban lain seperti anak saya di negara ini,” ujar Fauziah.
Fauziah menjelaskan bahwa anaknya Imam Masykur sempat menelepon keluarga dan meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta pada 12 Agustus 2023.
“Uang itu buat diserahkan karena dia diculik. Saya tidak tahu apa masalahya,” katanya.
Bahkan, Fauziah mengaku sempat berbicara dengan pelaku yang meminta uang tebusan puluhan juta itu. Saat itu, Fauziyah menyatakan menyanggupi permintaan uang tebusan itu agar anaknya tak dipukuli.
Baca Juga: Detik-detik Warga Diduga Disiksa Anggota Paspampres hingga Tewas, Pelaku Minta Tebusan Rp50 Juta
“Dia bilang, kalau sayang anak, kirim duit Rp 50 juta. Saya bilang, iya saya kirim. Jangan dipukul anak saya,” kata Fauziah.
Fauziah melanjutkan jika uang tebusan tidak dikirim. Maka, anaknya akan dibunuh dan mayatnya dibuang ke sungai.
Fauziah kemudian berusaha mencari uang yang diminta pelaku. Namun, karena kondisi ekonominya, dirinya tidak mendapatkan uang sebesar Rp 50 juta.
Selanjutnya, pada 24 Agustus 2023 Fauziah mendapat informasi bahwa anaknya sudah meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com