PKS soal Elektabilitas Anies di Survei Litbang Kompas Terbaru: Warning buat Koalisi
Rumah pemilu | 21 Agustus 2023, 12:34 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengatakan, hasil survei elektabilitas bakal capres Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan pada survei Litbang Kompas terbaru akan menjadi evaluasi pihaknya dalam menyongsong gelaran Pilpres 2024.
Diketahui, berdasarkan survei Litbang Kompas terbaru elektabilitas Anies sebesar 12,7 persen, berada di posisi ketiga.
"Tentunya koreksi buat koalisi ini sebuah warning agar memperbaiki strategi dan juga pola pemandangan yang pasti kita pasti punya 176 hari lagi masih banyak hal yang terjadi 5 bulan ke depan masih banyak hal yang kita kerjakan untuk mendongkrak elektabilitas Anies Baswedan," kata Habib Aboe kepada wartawan, Senin (21/8/2023).
Baca Juga: Survei Litbang Kompas Terbaru: Elektabilitas Ganjar 24,9%, Prabowo 24,6%, Anies 12,7%
Menurut dia, hasil survei saat ini hanya sebuah dinamika politik, sehingga tak perlu diambil pusing.
"Saya yakin melihat survei ini PKS Nasdem dan Demokrat akan semakin powerful berjuang yakin banget. Dan saya yakin banget relawan Anies masih bergerak untuk meningkatkan elektabilitas titik secara personal," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR ini menambahkan, pihaknya akan menyiapkan sejumlah strategi agar Anies bisa memenangkan pesta demokrasi nanti.
"Saya yakin akan mereview yang ada dan menyiapkan langkah-langkah taktik untuk merespon titik kita lihat aja beberapa waktu ke depan. Sepanjang persaingan ini saya naik turun ke stabilitas akan terus terjadi dan itu biasa dalam kehidupan politik," katanya.
Sebelumnya, elektabilitas bakal capres PDIP Ganjar Pranowo mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Hal itu terekam dalam Survei Litbang Kompas periode 27 Juli - 7 Agustus 2023.
Dikutip dari Kompas.id, Senin (21/8/2023), elektabilitas Ganjar mencapai 24,9 persen, sedangkan Prabowo 24,6 persen.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV