> >

Pengamat Nilai Khofifah Punya Daya Tarik, tapi Perlu Kerja Politik buat Dongkrak Elektabilitas

Politik | 9 Agustus 2023, 01:05 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Sumber: ANTARA/HO-Adm Pemprov Jatim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belakangan menjadi perhatian setelah masuk dalam radar bakal cawapres Anies Baswedan dan ditemui oleh Prabowo Subianto. 

Direktur Eksekutif Indikator politik Burhanuddin Muhtadi menilai sangat wajar jika Khofifah menjadi daya tarik para kandidat bakal Capres. 

Data survei Indikator Politik terkait nama bakal Cawapres, Khofifah di urutan keenam di bawah Erick Thohir, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudhoyono dan Mahfud MD. Namun 25 persen warga Jawa Timur memilih Khofifah sebagai cawapres yang paling pantas. 

Burhanuddin menilai jika Khofifah mendapat restu dari tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama maju sebagai cawapres, maka ada kemungkinan elektabilitas mantan menteri sosial itu melonjak, karena memiliki karakter yang berbeda dari nama-nama bakal cawapres lainnya. 

"Karena tidak banyak pemilih cawapres perempuan yang muncul tetapi belum dimaterialkan. Jadi Bu Khofifah sepertinya masih menunggu wangsit sebelum kerja politik untuk meningkatkan daya tarik secara elektoral," ujar Burhanuddin di program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (8/8/2023).

Baca Juga: Gubernur Jatim Khofifah Buka Suara soal Langkah Politiknya di Pemilu 2024

Burhanuddin menambahkan selain Khofifah ada nama Yenny Wahid di bursa cawapres. Karakter kedua tokoh ini memang menjadi perhatian karena memiliki perbedaan dengan para kandidat bakal cawapres lainnya. 

Apalagi peluang meraih suara dari perempuan sangat besar, mengingat 50 persen pemilih di Indonesia adalah perempuan. 

"Sejauh ini Bu Khofifah hanya disamai dari sisi gender oleh misalnya Yenny Wahid," ujar Burhanuddin 

Tantangan di Pilpres 2024

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU