> >

Pengamat soal Ketum Golkar Tidak Dukung Anies: Airlangga Itu dari Dulu Milik Presiden

Rumah pemilu | 7 Agustus 2023, 11:34 WIB
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. (Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengamat Politik dan Akademisi Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menduga alasan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak mendukung bakal capres Koalisi Perubahan dan Persatuan Anies Baswedan di Pilpres 2024 karena tak mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

Menurut dia, Airlangga bisa menjadi orang nomor satu di partai politik (parpol) berlambang pohon beringin tersebut dalam Musyawarah Nasional (Munas) 2019 karena mendapatkan dukungan dari Presiden Jokowi. 

"Pak Airlangga itu dari dulu milik presiden. Kalau Presiden tidak ke Anies, Airlangga dan Golkar juga tidak. Airlangga itu dulu pas munas didukung oleh Jokowi, makanya Airlangga tidak mungkin dukung Anies, karena Presiden tidak mendukung Anies," kata Ujang kepada Kompas TV, Senin (7/8/2023). 

Baca Juga: Surya Paloh: Apakah Airlangga Gembira Menyatakan Tidak Mendukung Anies?

Meski begitu, ia mengaku tak mengetahui apakah ada paksaan terhadap Airlangga dan Golkar untuk tak mendukung Anies seperti yang dikatakan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. 

"Saya sudah membaca politik belakang layar, sejatinya memang Airlangga dan golkar tidak ke Anies. Ada paksaan atau tidak, bisa iya atau tidak. Itu Pak Airlangga sendiri yang tahu." 

"Konsekuensi kalau mendukung Anies itu persoalan hukum akan terus naik, akan mengintai dirinya, bisa menjerat dirinya. Makanya Golkar tidak akan melakukan bunuh diri politik. Itu sudah sesuai dari awal," katanya.

Ujang menyebut, parpol yang sudah berada di dalam barisan pendukung pemerintahan kemungkinan besar hanya akan menjatuhkan pilihan ke bakal capres Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. 

"Saya dari dulu melihat partai-partai pendukung pemerintah, di luar Nasdem itu tidak akan mendukung Anies, karena pasti takut, karena banyak tersandera oleh persoalan-persoalan hukum. Koalisi pemerintah juga berkomitmen di antara mereka untuk mendukung Ganjar dan Prabowo," ujarnya. 

Sebelumnya, Surya Paloh menduga ada perasaan tak gembira saat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan tak mendukung bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU