Ketua Dewan Penasihat Minta DPP Golkar Ambil Sikap: Kalau Tidak Bisa Capres Perkuat Parlemen

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Penasihat Golkar Luhut Binsar Pandjaitan meminta DPP Partai Golkar mengambil sikap tegas dalam agenda politik di 2024 mendatang. 

Menurut Luhut, jika kader Golkar tidak masuk sebagai kandidat capres ataupun cawapres, ada fokus lain yang harus dikejar. Yakni perolehan suara di pemilihan legislatif (Pileg) 2024. 

Luhut mengingatkan, pada Pileg 2019 Golkar menjadi partai kedua dengan perolehan 85 kursi di DPR. Jangan sampai fokus mencari partai koalisi untuk bisa mengusung capres dan cawapres tidak dapat berimbas ke perolehan Pileg.

Ia juga merasa langkah Golkar saat ini seperti menjual diri untuk bisa mendaftarkan capres dan cawapres yang diusung ke KPU. 

"Kalau tidak bisa jadi capres, cawapres kan masih ada yang lain yang bisa dibenahi. Perkuatlah di parlemen. Jadi strateginya harus jelas tidak boleh strateginya semua mau akhirnya satu pun tidak dapat. Dan yang korbannya siapa partainya, jadi jangan ambisi kita juga merusak diri kita sendiri," ujar Luhut di program Rosi KompasTV, Kamis (20/7/2023) malam.

Baca Juga: Tiga Elite Golkar Hadiri Apel Siaga Perubahan, Nasdem: Kalau Ikut Dukung Anies Ya Alhamdulillah

"Ini partai nomor dua, kita seperti jual diri kemana-mana. Ya sudah kalau mau ke kiri, kiri. Ke kanan, kanan. Selesai kan," imbuhnya.  

Luhut menjelaskan dirinya sudah mendengar permasalahan turunnya hasil survei Partai Golkar hingga persoalan ketidakpercayaan terhadap kepemimpinan Airlangga Hartarto untuk Pilpres 2024 delapan bulan sebelum wacana Munaslub muncul.

Ia mengaku sudah memberi masukan kepada Ketua Umum Airlangga agar turun ke bawah untuk mengapitalisasi kehebatan dan kesuksesan Golkar. 

Menko Marves ini juga menyarankan agar Golkar punya sikap. Jika Golkar tidak mendapat tiket kandidat capres ataupun cawapres di Pilpres 2024, maka strateginya difokuskan ke legislatif. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV