> >

Luhut: Kita Senangnya Lihat Drama Penindakan KPK, Saya Tidak Setuju, Itu Kampungan, Ndeso!

Hukum | 18 Juli 2023, 16:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sambutan dalam peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali, Jumat (11/11/2022). (Sumber: ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan, menanggapi turunnya angka penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut dia, turunnya angka penindakan KPK tersebut menunjukkan bahwa sistem pencegahan korupsi semakin kuat, sehingga orang tak bisa mencuri atau korupsi.

Demikian hal tersebut disampaikan Luhut usai menghadiri Bincang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023).

Baca Juga: Jawaban Luhut saat Dicecar Kuasa Hukum Haris Azhar soal Rangkap 15 Jabatan di Pemerintahan Jokowi

"Penindakan menurun karena sistemnya makin bagus, orang tidak bisa korupsi, tidak bisa mencuri, kan bagus," kata Luhut dikutip dari Antara.

Luhut mengatakan, kinerja KPK yang baru melakukan penindakan dengan tiga kali operasi tangkap tangan (OTT) sepanjang tahun 2023, menjadi indikator bahwa sistem pencegahan korupsi saat ini semakin solid.

"Kalau OTT-nya enggak ada, lebih bagus. Artinya, pencegahannya lebih baik," ujar Luhut.

Menurut Luhut, tidak seharusnya OTT menjadi sebuah kebanggaan. Sebab, kata dia, hal itu justru menjadi indikasi adanya celah korupsi.

"Kita senangnya itu selalu lihat drama penindakan. Itu yang menurut saya tidak boleh," ucap Luhut.
Menurut dia, fungsi yang harus lebih ditonjolkan oleh KPK adalah pencegahan melalui digitalisasi sistem seperti e-katalog.

Luhut menyebut KPK telah membuat sistem berbasis elektronik yang berhasil mencegah kecurangan dan menghemat ratusan triliun uang negara, serta meningkatkan pendapatan pajak.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara/Kompas.com


TERBARU