> >

Masih Sering Terjadi Penipuan, Asisten SDM Kapolri Sebut Tak Ada Cara Instan Lulus Rekrutmen Polri

Hukum | 12 Juli 2023, 11:06 WIB
Foto ilustrasi. Sejumlah anggota polisi berlari menuju gedung pertemuan setelah pembukaan pendidikan Setukpa Polri angkatan ke-49 di Sukabumi, Jawa Barat Selasa (3/3/2020). Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo meminta masyarakat mewaspadai penipuan rekrutmen anggota Polri. (Sumber: KOMPAS.COM/BUDIYANTO)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Masih sering terjadi dan dialami masyarakat yang tertipu rekrutmen anggota Polri membuat Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia (As SDM) Irjen Dedi Prasetyo angkat bicara. Ia mengingatkan bahwa tidak ada cara instan lulus rekrutmen Polri.

Sebab, kelulusan peserta rekrutmen Polri didasarkan pada kemampuan dan persiapan maksimal dari masing-masing peserta. 

“Nah itu kita mengharapkan kepada masyarakat untuk betul-betul apabila ingin menjadi anggota Polri, dipersiapkan semaksimal mungkin fisiknya, kemudian kesehatannya, kemudian intelektualnya, kemudian mentalnya. Dan harus yakin kepada kemampuan sendiri,” ungkap Irjen Dedi dalam keterangan tertulis, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Kapolsek di Cirebon Dicopot atas Dugaan Terlibat Penipuan Rekrutmen Polri, Korban Rugi Ratusan Juta

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dengan adanya hasutan dan iming-iming janji bisa lolos rekrutmen Polri dengan membayar sejumlah uang.

Menurutnya, jika ada pihak yang mengaku bisa meloloskan calon peserta rekrutmen dengan imbalan, hal tersebut adalah penipuan. 

“Jangan mudah terprovokasi oleh hasutan-hasutan orang, yang dengan cara-cara secara instan bisa masuk ke polisi. Apalagi dengan membayar uang tertentu, itu pasti dibohongin,” kata Irjen Dedi. 

Jenderal polisi bintang dua itu juga mengimbau masyarakat agar melek informasi terkait banyaknya kasus penipuan bermodus rekrutmen Polri. Ditekankannya juga sejak awal pendaftaran rekrutmen Polri gratis atau tidak dipungut biaya apapun. 

“Ya memang dari berbagai macam kasus (penipuan) yang terjadi, yang sudah diungkap oleh Polri, ada kejadian di Sumatera Utara dan yang terakhir itu yang pedagang bubur yang di Cirebon, itu seperti itu. Jadi masih ada sebagian masyarakat (yang percaya dengan memberi sejumlah uang bisa jadi polisi),” kata mantan Kadiv Humas Polri ini.

Ia juga meminta masyarakat yang hendak mengikuti rekrutmen Polri harus percaya diri bisa lolos seleksi dengan kemampuannya diri sendiri. 

Penulis : Gading Persada Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com, Kompas TV


TERBARU