> >

KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air 1 Juli, Panglima TNI Tegaskan Negosiasi Opsi Utama Upaya Pembebasan

Hukum | 1 Juli 2023, 08:11 WIB
Kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah mengeluarkan ultimatum yang menyatakan batas waktu negosiasi pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens hari ini, Sabtu (1/7/2023). (Sumber: Dok. OPM/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) telah mengeluarkan ultimatum yang menyatakan batas waktu negosiasi pembebasan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens hari ini, Sabtu (1/7/2023). 

Pihak KKB pimpinan Egianus Kogoya ini pun mengancam jika sampai batas waktu yang ditentukan tersebut tuntutannya tidak dituruti, maka mereka akan menembak pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.

Adapun tuntutan kepada pemerintah terkait kemerdekaan Papua.

Merespons ancaman ini, baik TNI dan Polri kompak menyebut masih mendahulukan negosiasi oleh tokoh agama, tokoh masyarakat setempat, untuk penyelamatan pilot Susi Air.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan telah memerintahkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III Letjen TNI Agus Suhardi untuk terus melakukan negosiasi.

Pasalnya, menurut Laksamana Yudo batas waktu negosiasi tidak bisa ditentukan.

“Ya tenggat waktunya enggak bisa tentukan," kata Panglima TNI di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/6).

"Yang jelas saya sampaikan kepada Pak Pangkogabwilhan III maupun Pak Pangdam untuk terus melaksanakan negosiasi, mendahulukan para tokoh agama, tokoh masyarakat yang saat ini dijalankan oleh Pak Pj Bupati Nduga, ya kita tunggu saja,” imbuhnya.

Pemerintah, lanjut dia, pemerintah sendiri tidak menginginkan proses penyelesaian dengan jalur kekerasan.

“Ya kita tidak mau berhadap dengan tadi, kekerasan senjata karena nanti dampaknya pasti pada masyarakat. Sehingga kita tempuh jalan tokoh agama dan tokoh masyarakat yang untuk melaksanakan negosiasi,” ujar jenderal TNI AL bintang 4 tersebut.

Baca Juga: Perjalanan Empat Bulan KKB Egianus Kogoya Sandera Pilot Susi Air, Akankah Berakhir di 1 Juli?

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Tribunnews


TERBARU