> >

Pengamat: Terlalu Cepat Umumkan Cawapres Justru Buka 'Kartu As' Pertarungan Pilpres

Politik | 26 Juni 2023, 19:18 WIB
Yunarto Wijaya dalam Kompas Petang, Senin (26/6/2023) menyebut parpol yang terlalu cepat mengumumkan nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) justru membuka kartu as mereka dari sisi strategi pertarungan pemilihan presiden (pilpres). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai politik (parpol) atau gabungan parpol yang terlalu cepat mengumumkan nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) justru membuka 'kartu as' mereka dari sisi strategi pertarungan pemilihan presiden (pilpres).

Pendapat itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (26/6/2023).

Yunarto mengatakan, dalam pertarungan pilpres yang cenderung ketat, tidak akan ada satu pun calon presiden (capres) yang berani mengumumkan nama kandidat cawapresnya terlalu dini.

“Kalau pertarungannya cenderung ketat, saya meyakini bahwa hampir tidak akan ada satu pun pasangan atau capres yang berani memutuskan, atau ketika sudah memutuskan pun, tidak akan berani membuka ke publik jauh-jauh hari,” urainya.

Baca Juga: Nama Andika Perkasa Muncul di Radar Timses Ganjar, Ide Megawati atau Jokowi?

“Karena, itu seperti membuka 'kartu as' terlalu cepat, dan itu akan membiarkan lawan untuk menggunakan strategi dengan mudah untuk mengalahkan pasangan tersebut.”

Bukan hanya membuka terlalu dini 'kartu as' mereka, dengan mengumumkan nama cawapres terlalu cepat, menurut Yunarto, juga akan menutup pintu bagi parpol lain untuk bergabung.

Yunarto mengatakan, keputusan final dalam penentuan cawapres harus disepakati oleh seluruh partai yang terbentuk dalam koalisi.

“Artinya, ketika kita sendiri masih berdebat mengenai koalisi-koalisi dari partai yang belum final, masih ada yang mungkin keluar, masih ada yang kemungkinan masuk, maka selama itu pula kita tidak akan mendengar nama pasangan capres cawapres menjadi final.”

Jika pembentukan koalisi parpol belum final, atau ada salah satu parpol yang berharap agar kadernya yang diusung sebagai cawapres, tetapi koalisi sudah memutuskan kandidat di luar nama itu, maka akan mengakibatkan kekecewaaan.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU