> >

Komisi III Nilai Kasus Pungli di Rutan KPK Bukti Pengawasan Lemah, Minta Firli Bahuri Turun Tangan

Hukum | 22 Juni 2023, 02:05 WIB
Anggota Komisi III DPR RI Trimedya Panjaitan, di Satu Meja The Forum, Rabu (29/3/2023) menyebut ada usulan untuk memanggil Mahfud MD dan Sri Mulyani secara bersamaan terkait transaksi mencurigakan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus pungutan liar atau Pungli di rumah tahanan KPK menandakan adanya kelemahan dalam pengawasan di lembaga antikorupsi. 

Anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan merasa kaget dengan temuan Pungli di Rutan KPK. Padahal lembaga tersebut sangat ketat dalam pengawasan, terutama yang berbau korupsi. 

Menurutnya meski KPK ketat dalam hal antikorupsi, lembaga tersebut masih celah kelemahan dalam bidang pengawasan. 

"Jadi saya kira Pak Firly sebagai ketua KPK harus segera turun tangan, karena sepanjang yang kita ketahui misalnya dari kawan-kawan yang terkena masalah hukum itu, Rutan KPK ketatnya luar biasa," ujar Trimedya di gedung DPR, Rabu (21/6/2023).

Trimedya menambahkan Komisi III DPR dalam waktu dekat akan mengadakan rapat dengan Pimpinan KPK, namun pembahasannya mengenai anggaran, bukan soal pengawasan KPK. 

Baca Juga: KPK: Usut Pungli, Pegawai Rutan KPK Dirotasi

Menuruntya jika kasus tersebut sangat mendesak untuk dibahas, maka Komisi III DPR akan memanggil pimpinan KPK untuk meminta penjelasan. 

"Sekarang ini fokus kepada pembahasan anggaran pembahasan anggaran karena mengejar waktu sebagaimana diamanatkan. Saya belum tahu jadwalnya apakah ada kemarin sudah rapat dengan KPK, tetapi kan menyangkut anggaran. Apakah ada terkait dengan pengawasan saya belum tahu," ujar Trimedya 

Sebelumnya Anggota Dewas KPK Albertina Ho menyebut dugaan pungli itu diduga disetor lewat rekening pihak ketiga dengan jumlah mencapai Rp4 miliar.

Menurut Albertina, Dewas KPK telah menyerahkan kasus pungli itu kepada pimpinan KPK pada 16 Mei 2023.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU