> >

BNN Sebut Narkoba "Zombie" Flakka Belum Terdeteksi di Indonesia, yang Marak Tembakau Gorila

Hukum | 17 Juni 2023, 14:30 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Polisi Petrus Reinhard Golose memberikan keterangan terkait perkembangan peredaran narkoba jenis baru atau new psychoactive substances (NPS) di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Badung, Bali, Sabtu (17/6/2023). (Sumber: Rolandus Nampu/Antara)

BADUNG, KOMPAS.TV - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Petrus Reinhard Golose menyebut narkotika jenis flakka atau kerap disebut narkoba "zombie" belum terdeteksi di Indonesia.

Narkoba jenis ini disorot usai rekaman video yang memperlihatkan pemakainya terlihat seperti mayat hidup, viral di media sosial.

Flakka adalah obat psikoaktif sintesis yang pada umumnya mengandung sediaan senyawa katinona yang berasal dari obat tranq atau dikenal dengan zylazine (obat penenang hewan).

Menurut Golose, flakka merupakan salah satu varian baru narkoba atau new psychoactive substances (NPS) yang sangat berbahaya.

Belakangan, pemakaian masif flakka di Philadelphia, Amerika Serikat (AS), menjadi sorotan karena pemakainya seolah berubah menjadi zombie, berjalan tanpa arah, melamun, dan banyak yang pingsan.

Baca Juga: Bareskrim Polri Antisipasi Narkoba Zombie Asal Amerika Serikat Masuk ke Indonesia

"Secara umum, (flakka) belum ada di kita. Tapi mungkin ada para pelaku kita yang menggunakan tetapi seperti di itu (Philadelphia) karena mereka mencari yang disebut dengan NPS (new psychoactive substances)," kata Golose di Auditorium Widya Sabha, Universitas Udayana, Badung, Bali, Sabtu (17/6/2023), sebagaimana dikutip Antara.

Meskipun demikian, Golose mengingatkan agar semua pihak mewaspadai potensi peredaran flakka di Indonesia.

Tembakau Gorila Marak

Golose menyebut narkotika jenis baru yang kini marak beredar di Indonesia adalah tembakau sintetis atau kerap disebut tembakau gorila. Jenis narkoba ini disebut menyasar masyarakat kelas bawah.

"Kami pantau yang banyak beredar sekarang yang masuk ke kalangan bawah adalah sintetik kanabis. Dicampur-campur segala macam itu yang disebut tembakau gorila," katanya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU