Alasan Anies Pilih Optimalkan Transum Dibanding Mobil Listrik: Upaya Kolektif Ubah Pola Mobilitas
Politik | 10 Juni 2023, 19:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anies Baswedan menyebut subsidi transportasi umum dapat menjadi salah satu cara menghadapi perubahan iklim. Ia menyebut subsidi transportasi umum penting untuk membuat perubahan terkait kemacetan dan pola mobilitas masyarakat.
Anies Baswedan pun memaparkan kebijakannya mengoptimalkan transportasi umum selama menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Salah satunya adalah program Jak Lingko yang dinilai menyediakan kemudahan akses dan jangkauan transportasi umum.
Baca Juga: Bantahan Demokrat soal Paksakan AHY Jadi Bakal Cawapres: Silakan Tanya ke Capres Anies
"Sebelumnya tingkat keterisian penumpang transportasi publik kita (Jakarta) sekitar 350.000 per hari. Dalam dua tahun, angka itu melonjak hingga satu juta per hari,” kata Anies dalam gelar wicara "Climate Change in Indonesia: Understanding from Multiple Perspectives" yang diselenggarakan Bright Institute di Jakarta, Sabtu (10/6/2023).
“Jika menaikkan jumlah penumpang hingga tiga kali lipat, itu artinya mobilitasnya telah berganti, dari kendaraan pribadi ke publik,” lanjutnya.
Berkat optimalisasi transportasi publik, Anies menyebut tingkat kemacetan Jakarta berkurang dari nomor tiga di seluruh dunia menjadi nomor 60-an. Jakarta juga menyabet penghargaan bergengsi Sustainable Transport Award (STA) pada 2021.
Anies menyebut perubahan Jakarta dan penghargaan tersebut merupakan buah upaya kolektif bersama masyarakat.
"Saya pikir ini upaya kolektif, ini bukan penghargaan untuk pemerintah, tetapi penghargaan untuk masyarakat. Pasalnya, masyarakatlah yang membuat perubahan,” kata Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan bahwa subsidi penting untuk memastikan transportasi umum yang murah, mudah diakses, dan memiliki daya jangkau luas. Terlebih lagi, transportasi umum yang baik membutuhkan ongkos besar sehingga perlu subsidi.
Terkait subsidi mobil listrik, Anies mengaku menolak karena menilai anggaran lebih baik dialokasikan untuk transportasi umum. Ia menganggap pasar mobil listrik sudah terbentuk sehingga tidak membutuhkan subsidi.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV