Indonesia Sudah Keluar dari 10 Besar Negara Penyumbang Emisi Gas Rumah Kaca
Humaniora | 10 Juni 2023, 07:50 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa Indonesia sudah keluar dari daftar 10 besar negara penyumbang gas emisi rumah kaca terbanyak.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Kepastian tersebut didapatkan Dwikorita setelah adanya hasil pemantauan dari alat global greenhouse watch yang memonitor gas rumah kaca.
"Ternyata emisi kita di bawah rata-rata global," ujar Dwikorita, Jumat (6/9/2023), dalam diskusi temu bisnis dan forum investigasi dengan tajuk Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim di University Club UGM, Yogyakarta, dilansir dari Kompas.com.
"Sebelumnya kita masuk 10 besar penghasil rumah kaca di dunia dan ini tidak bagus. Dengan adanya global ini, ternyata rata-rata emisi gas rumah kaca di bawah global sehingga keluar dari 10 besar penghasil gas rumah kaca," terangnya.
Baca Juga: BMKG: El Nino Ancam Sektor Pertanian Indonesia, Puncaknya Juli hingga September 2023
Melansir laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, emisi gas-gas yang dilepaskan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia di bumi menimbulkan efek rumah kaca di atmosfer.
Gas-gas rumah kaca itu adalah karbon dioksida (CO2), belerang dioksida (SO2), nitrogen monoksida (NO), nitrogen dioksida (NO2), gas metana (CH4), dan klorofluorokarbon (CFC).
Gas karbon sebagai pencemar utama dihasilkan dari pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lain.
Singkatnya, gas emisi rumah kaca tersbut akan terakumulasi di lapisan atmosfer, lantaran minimnya serapan tumbuhan dan menyebabkan radiasi inframerah matahari dan paparan panasnya tidak bisa terpantul keluar atmosfer.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com