> >

Gerindra Yakin Prabowo Tidak Kena Evaluasi Jokowi karena Proposal Perdamaian Konflik Ukraina-Rusia

Politik | 7 Juni 2023, 21:18 WIB
Waketum Gerindra Habiburokhman dalam Satu Meja The Forum, Rabu (12/4/2023) menyebut pembentukan Koalisi Besar saat ini baru masuk pada pembahasan narasi besar, salah satunya keberlanjutan pembangunan (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto terkait proposal perdamaian yang disampaikan di acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai, tidak ada yang salah dengan proposal perdamaian yang dinyatakan Prabowo.

Menurutnya sebagai Menhan, Prabowo punya kuasa untuk melakukan diplomasi pertahanan.

Langkah Prabowo menawarkan resolusi dalam konflik Ukraina-Rusia di acara Asia Security Summit sebagai terobosan dalam perdamian dunia. 

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo itu kan bagus sekali, beliau mempelopori bagaimana adanya tawaran atau solusi yang konkret. Karena beliau mewakili kegelisahan pemimpin-pemimpin di seluruh dunia yang gelisah, bukan hanya yang di dekat Ukraina saja," ujar Habiburokhman di Gedung DPR RI, Rabu (7/6/2023).

Baca Juga: Respons Gerindra Prabowo Dipanggil Jokowi Buntut Proposal Damai Rusia-Ukraina

Habiburokhman menambahkan, pemanggilan Menhan Prabowo oleh Presiden Jokowi hanya sebatas koordinasi antara pemimpin pemerintahan dan pembantunya. 

Ia juga meyakini Prabowo tidak mendapat evaluasi keras lantaran langkah yang dilakukan sejalan dengan keinginan pemerintah agar konflik Ukraina-Rusia dapat segera berakhir.

Sebab, jika konflik kedua negara tersebut berkepanjangan, Indonesia juga terkena dampak.

Mulai dari kenaikan harga makanan, minyak mentah, pupuk, hingga hilangnya potensi ekspor.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU