Pengamat Nilai Pesan Berani dan Bernyali Jokowi ke Ganjar Sarat Makna: Bisa Pujian Bisa Sindiran
Politik | 7 Juni 2023, 07:00 WIBBisa saja, sambung Burhanuddin, Jokowi memuji Ganjar yang saat ini tidak hanya dekat dengan rakyat, tetapi juga berani dan bernyali.
Baca Juga: Pengamat Menilai Jokowi ke Ganjar Ada Beda Gestur: Tak Seperti Biasanya
Namun, pernyataan tersebut bisa juga merupakan sindiran, atau mengingatkan dan merupakan dorongan bagi Ganjar agar lebih bernyali.
Sebab, kata bernyali atau punya keberanian ini bukan sekali dilontarkan Presiden Jokowi. Saat acara musyawarah rakyat (Musra) relawan misalnya, Jokowi menyatakan pemimpin harus punya nyali.
"Bisa jadi, jangan-jangan ini bukan pujian, tapi dorongan atau mengingatkan Ganjar (agar) lebih punya keberanian dalam kaitannya isu Ganjar lebih tegas ketika ada dorongan atau kontrol dari elite," ujar Burhanuddin.
"Kemudian kalau misalnya ada hal yang tidak sesuai dengan konstitusi atau apa pun, harus berani menolak. Tapi sulit menafsirkannya, karena (politik pasemon) ini apa yang dikatakan sering kali tidak persis sama dengan tersurat," sambungnya.
Baca Juga: Beda Kepemimpinan SBY dan Jokowi, CSIS: Ada yang Ragu dan Punya Nyali | Rosi
Dalam Rakernas PDIP, Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah tantangan yang dihadapi Indonesia dan dunia. Semisal berkaitan dengan krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan dan adanya perang.
Untuk itu, seorang pemimpin ke depan harus memiliki nyali yang besar.
"Kalau (jadi) pemimpin ke depan, seperti Pak Ganjar, yang paling penting itu memang nyali nomor satu. Berani nomor satu, dan saya lihat Pak Ganjar punya," ujar Jokowi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV