Cawe-Cawe Presiden Jokowi Disebut sebagai Bentuk Tanggung Jawab Kesinambungan Pembangunan
Politik | 31 Mei 2023, 05:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyatakan akan ikut turun tangan atau cawe-cawe dalam Pilpres 2024. Hal ini dilakukan Presiden Jokowi untuk kepentingan nasional.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin menjelaskan langah Presiden cawe-cawe di Pilpres 2024 bukan untuk penentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bangsa.
Presiden ingin memastikan Pilpres 2024 berjalan dengan demokratis, adil, baik, aman, dan lancar.
Bey juga menjelaskan latar belakang Presiden menyatakan cawe-cawe dalam konteks positif di Pilpres 2024, tidak terlepas dari pengalaman di negara lain.
Baca Juga: Soal 'Cawe-Cawe' Jokowi, Pramono: Bukan Atur Pemenang Pemilu, Presiden Ingin Programnya Berlanjut
Presiden Jokowi menyatakan, dari beberapa negara, kesempatan untuk maju itu dilakukan hanya dalam satu kali peradaban sebuah negara.
Namun, berdasarkan penilaian Presiden Jokowi, Indonesia memiliki kesempatan menjadi negara maju dalam kurun waktu 13 tahun lagi, yakni saat Indonesia mendapatkan momentum bonus demografi.
"Jadi Pilpres 2024, 2029, 2034 itu sangat menentukan bangsa Indonesia ke depan. Di situ kita membutuhkan kepemimpinan yang berani, dan juga memanfaatkan situasi Indonesia di saat itu. Jadi dasarnya itu," ujar Bey di program Kompas Malam KOMPAS TV, Selasa (30/5/2023).
Bey menambahkan, konteks Presiden menyatakan ikut turun tangan di Pilpres 2024 bukan karena adanya kekhawatiran terhadap pemimpin ke depan. Melainkan merupakan sikap Presiden untuk ikut bertangung jawab dalam pelaksanaan kesinambungan pembangunan dan demokrasi di Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Sebab, dari demokrasi yang baik, maka Indonesia akan menghasilkan kepemimpinan yang baik juga.
Baca Juga: Jokowi: 'Cawe-Cawe' untuk Kepentingan Positif, Tidak Gunakan Kekuasaan TNI dan Polri
"Cawe-cawe atau intervensi ini dalam hal positif, ya. Presiden jelas menjamin bahwa akan terjadi netralitas baik pada ASN, TNI, Polri dalam Pemilu atau Pilpres yang akan datang," ujarnya.
Lebih lanjut Bey menyatakan, dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi sering kali menyatakan kepemimpinan di Tanah Air tidak terjadi kesinambungan.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV