Tiga Kubu Belum Tetapkan Bakal Cawapres, Pengamat: Jika Keliru, Bisa Jadi Awal Kekalahan
Rumah pemilu | 28 Mei 2023, 20:05 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yudha menyorot tiga kubu pengusung bakal calon presiden (capres) yang belum juga mengumumkan sosok bakal cawapres. Dia menyebut pertaruhan nama bakal cawapres cukup signifikan pada Pilpres 2024.
Alasannya, menurut Yudha, di Pilpres 2024, tidak ada petahana dengan basis dukungan luas. Sehingga, figur bakal cawapres dinilai signifikan bagi bakal capres untuk mendulang suara.
“Pada 2024, 2014, dan 2004, pilpres tanpa inkumben (petahana), maka faktor cawapres menjadi penting. Apalagi sekarang tidak ada nama yang menjulang, di antara tiga nama (Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianti) ini sangat kompetitif,” kata Yudha dalam program Kompas Petang Kompas TV, Minggu (28/5/2023).
"Keliru menentukan cawapres bisa menjadi blunder politik dan awal kekalahan. Sebaliknya, kalau tepat memilih cawapres bisa menjadi potensi untuk menang,” lanjutnya.
Baca Juga: Ditanya soal Bakal Cawapres Ganjar di Pilpres 2024, Puan: Rahasia dong, Tunggu Kejutan Selanjutnya
Sejauh ini, belum ada kejelasan deklarasi bakal cawapres dari masing-masing kubu. Yudha menilai masing-masing pihak masih menimbang-nimbang sosok yang akan diusung.
Yudha pun menilai kubu Ganjar Pranowo lebih leluasa dalam menentukan bakal cawapres. Pasalnya, PDI Perjuangan merupakan partai dengan basis elektoral yang paling unggul.
Sementara kubu Anies Baswedan, Yudha menilai mereka perlu mempertimbangkan figur bakal cawapres dari kalangan partai. Kubu ini disebut butuh dukungan basis massa partai politik sehingga tokoh partai dapat menjadi pasangan yang tepat untuk Anies.
Mengenai Prabowo Subianto, Yudha menyebut Gerindra dapat memilih tokoh partai seperti Muhaimin Iskandar atau non-partai seperti Erick Thohir.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV