Kisah Mengharukan Marinir Anak Petani Karet, Orang Tua Tak Bisa Hadiri Pembaretan karena Biaya
Humaniora | 27 Mei 2023, 14:51 WIBMALANG, KOMPAS.TV - Upacara pembaretan prajurit bintara muda dan tamtama muda angkatan Korps Marinir TNI Angkatan Laut angkatan 42 di Pantai Baruna, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Jawa Timur, diliputi suasana haru.
Sebanyak 462 prajurit melakoni pembaretan dalam upacara yang dipimpin lagsung oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah ini.
Keluarga turut hadir menyaksikan upacara pembaretan pada Jumat (26/5/2023). Ramai-ramai mereka memberi selamat dan hadiah kepada putra dan putri mereka usai upacara.
Akan tetapi, terdapat sejumlah prajurit yang tak bisa ditemani keluarga usai resmi disematkan baret ungu. Terdapat keluarga prajurit yang terkendala jarak dan biaya sehingga tak bisa hadir.
Baca Juga: Komandan Korps Marinir Dijabat Jenderal TNI Bintang 3, KSAL: Tinggal Tunggu Persetujuan Jokowi
Salah satunya adalah keluarga Prada Marinir Fendi Pratama. Keluarga pemuda 21 tahun ini tinggal di Lampung Utara dan tak bisa hadir di Malang karena kendala biaya.
"Orang tua saya berprofesi sebagai petani karet, sehingga tidak bisa hadir karena terkendala biaya untuk membeli tiket datang ke sini," kata Fendi, dikutip Kompas.com.
Meskipun melakoni upacara pembaretan tanpa kehadiran orang tua, tekad Fendi untuk mengabdi pantang surut. Ia mengaku tetap bangga bisa menjadi prajurit Korps Marinir TNI AL.
Apabila sudah ditempatkan, Fendi mengaku berharap suatu saat diberi kesempatan cuti. Kesempatan itu akan digunakannya untuk melepas rindu dengan keluarga di Lampung.
"Harapannya, ketika cuti nanti saya akan minta izin untuk pulang ke Lampung," kata Fendi.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas.com