Indikator Politik Sebut Deklarasi PDIP dan PPP Dongkrak Elektabilitas Ganjar Pranowo
Rumah pemilu | 18 Mei 2023, 20:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, deklarasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendongkrak elektabilitas Ganjar Pranowo.
Dia menyebut bahwa bakal calon presiden Ganjar Pranowo mengalami rebound.
"Rebound dalam pengertian deklarasi Ganjar Pranowo oleh PDIP secara empirik terbukti mengangkat elektabilitas Ganjar kembali, tapi juga tidak menurunkan elektabilitas Pak Prabowo," ungkapnya di program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (18/5/2023).
"Secara umum tidak ada hal luar biasa kecuali deklarasi, baik PDIP atau PPP, yang dilakukan setelah kami lakukan survei," tegasnya.
Sebelumnya, elektabilitas Ganjar berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia periode 8—13 April 2023 berada di angka 19,8 persen.
Pada saat itu, elektabilitas Ganjar mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hasil survei Indikator Politik pada Maret 2023 yang menunjukkan elektabilitasnya berada di angka 27,7 persen.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Semua Menyebut Angka 24, padahal Ini Masih 23
Menurut Burhanuddin, penurunan elektabilitas Ganjar, salah satunya disebabkan oleh sikap penolakan atas keikutsertaan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20 yang berdampak pada pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
Burhanuddin menilai, publik kembali melabuhkan dukungan kepada Ganjar usai kejadian tersebut mulai dilupakan dan Ganjar diusung oleh PDIP dan PPP sebagai bakal capres.
Kini, survei yang dilakukan Indikator Politik pada kurun waktu 30 April hingga 5 Mei 2023 dalam simulasi tiga nama bacapres menunjukkan, nilai elektabilitas Prabowo Subianto sebesar 34,8 persen; Ganjar 34,4 persen; Anies Baswedan 21,8 persen; dan 8,9 persen responden menjawab "tidak tahu".
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV