> >

PDIP Artikan Pesan Jokowi untuk Rukun dan Kompak Mengarah ke Komitmen di Pemerintahan

Politik | 4 Mei 2023, 05:25 WIB
Wasekjen PDI Perjuangan Arif Wibowo di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (3/5/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - DPP PDI Perjuangan mengartikan keinginan Presiden Joko Widodo agar partai koalisi pemerintah rukun dan kompak adalah untuk menagih komitmen yang sudah pernah dinyatakan masing-masing pimpinan partai. 

Wasekjen PDIP Arif Wibowo menjelaskan makna dari rukun dan kompak itu agar sepanjang pemerintahan Presiden Jokowi, koalisi pendukung pemerintah mesti solid dengan menghindari konflik yang tidak perlu. 

Salah satunya persaingan di Pilpres 2024. Diketahui masing-masing pimpinan partai di koalisi pemerintah saat ini berkeinginan untuk maju di Pilpres 2024.

Untuk itulah Presiden menagih komitmen bersama, meski terjadi kompetisi antar partai, program yang sudah dicanangkan bersama bisa diwujudkan hingga akhir periode pemerintahan nanti. 

Baca Juga: Teka-teki Arah Koalisi Pilpres Usai Pertemuan 6 Ketum Parpol dengan Jokowi!

"Meskipun terjadi kompetisi di antara partai tentu harus tetap pada jalur, memastikan program yang sudah dibuat bisa diwujudkan," ujar Arif di program Satu Meja The Forum KOMPAS TV, Rabu (3/5/2023).

Lebih lanjut Arif menilai setiap partai koalisi pemerintah bertemu, materi yang dibahas tidak jauh dari progres pembangunan dan peningkatan ekonomi bagi masyarakat.

Menurutnya sangat jarang jika Presiden Jokowi membicarakan soal Pilpres dan koalisi besar. Sebab Presiden Jokowi sangat paham masing-masing partai memiliki kepentingan, apalagi menjelang Pilpres 2024. 

Untuk itu, dalam setiap pertemuan partai koalisi pemerintah Presiden selalu mengingatkan agar tetap solid dan tetap menyelesaikan tugas yang diberikan di pemerintahan.

Baca Juga: Usai Temui Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar Akan Silaturahmi ke Kediaman SBY di Cikeas

"Kalau menyatukan pasti punya kepentingan yang berbeda-beda. Apakah nanti bisa menjadi satu kepentingan, misalnya menyangkut soal capres-cawapres nanti kita lihat saja perkembangan dan dinamikannya," ujar Arif.

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU