Wapres: Kini Saatnya TNI dan Polri Lakukan Tindakan Tegas ke KKB di Papua
Politik | 18 April 2023, 10:31 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin mengutuk terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga membuat satu orang prajurit TNI, Pratu Miftahul Arifin, gugur dalam memperjuangkan kedaulatan Tanah Air.
Baca Juga: 4 Prajurit TNI yang Hilang saat Bentrok dengan KKB Papua Kembali, 5 Lainnya Masih Dicari
Pratu Miftahul Arifin tewas diserang KKB dalam misi pencarian pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens (37), di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (15/4/2023) sore WIT.
Menurut dia, aparat penegak hukum sudah harus bertindak tegas dalam menghadapi KKB di Bumi Cenderawasih tersebut.
"Wapres pun menegaskan kini saatnya TNI dan Polri bersikap tegas dalam melakukan penyisiran dan pengejaran terhadap kelompok KKB secara tepat dan tidak mengganggu rakyat sipil," kata Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi, seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/4/2023).
"Wapres mengecam keras tindakan kekerasan oleh KKB, yang kembali merenggut nyawa seorang prajurit TNI di tengah perjuangannya melindungi rakyat dan misi kemanusiaan yakni menyelamatkan pilot Susi Air yang masih disandera KKB," ujarnya.
Ia meyakini masyarakat di Papua tak suka dengan keberadaan KKB di sana. Oleh sebab itu, TNI dan Polri sebaiknya menjalankan tugasnya dengan baik karena mereka mendapatkan dukungan dari rakyat.
Di samping itu, Ma'ruf juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin saat bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan negara di wilayah Papua.
"Wapres mendoakan semoga Pratu Miftahul Arifin yang gugur di medan laga sebagai seorang pahlawan bangsa, diterima segala amal baktinya dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT," kata Masduki.
Ia menuturkan, Ma'ruf turut merasakan kehilangan atas gugurnya Pratu Mfitahul Arifin yang merupakan ujian berat bagi keluarga dan rekan-rekan prajurit TNI yang ditinggalkan.
Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com