Tanggapi Pleidoi Teddy Minahasa, Pengamat Cium Ada Aksi Saling Jegal antara Perwira Tinggi Polri
Hukum | 14 April 2023, 14:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, angkat bicara menanggapi nota pembelaan atau pleidoi yang disampaikan mantan Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dalam kasus peredaran narkoba.
Setelah mendengar pleidoi Teddy Minahasa, Reza menduga ada aksi saling jegal di antara pejabat tinggi atau Pati Polri.
Baca Juga: Teddy Minahasa: Ada Pesanan dari Penyidik ke Jaksa untuk Menuntut Saya Hukuman Mati
"Dugaan tentang ini pun sudah saya kemukakan sejak Oktober tahun lalu, jauh sebelum persidangan dimulai," kata Reza dalam keterangan resminya pada Jumat (14/4/2023).
Reza mengakui memang ada persaingan di tubuh Polri. Namun, jika persaingan itu dilakukan secara sehat, maka hal itu lumrah terjadi dan masih bisa ditolerir.
Namun demikian, kata dia, jika persaingan dilakukan secara destruktif atau sabotase, maka situasi di tubuh Polri akan semakin buruk.
Situasi itulah, yang menurut Reza, tengah terjadi setelah muncul dugaan adanya status tersangka yang dipaksakan terhadap Teddy Minahasa.
"Apabila antar-subgrup di dalam tubuh kepolisian itu bersaing dengan cara destruktif, maka hal tersebut bisa merusak kohesivitas organisasi kepolisian,” ucap Reza.
Baca Juga: Teddy Minahasa Sebut Pengakuan Linda sebagai Istri Sirinya Hanyalah Skenario: Saya Tidak Kaget
“Dan kalau institusi kepolisian sudah pecah belah, maka publik yang merasakan mudaratnya. Lebih-lebih, kalau sesama klik dan personel polisi saja bisa terjadi kriminalisasi.”
Reza berharap sinyal adanya sabotase ini dapat dilihat dari berbagai pihak, termasuk hakim yang mengadili perkara Teddy Minahasa, sehingga dapat memutuskan vonis yang adil untuk para terdakwa.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV