Demokrat Nilai Koalisi Besar Dibentuk buat Melawan Kekuatan Anies di Pilpres 2024
Politik | 9 April 2023, 07:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wacana pembentukan koalisi besar dinilai karena adanya kekhawatiran menghadapi Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menjelaskan setiap partai politik punya cara tersendiri untuk mengahadapi Pilpres 2024. Termasuk membentuk koalisi besar yang digagas lima partai politik.
Partai Demokrat juga melakukan hal yang sama dengan membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS.
Di sisi lain Herzaky menilai pembentukan lima partai PAN, PPP, PKB, Partai Golkar dan Partai Gerindra juga tidak telepas dari elektabilitas bakal calon presiden Anies Baswedan yang diusung Koalisi Perubahan terus meningkat.
Baca Juga: Jhoni Allen Marbun: PK Diajukan untuk Menyelamatkan Partai Demokrat dari Arogansi Cikeas
Menurutnya wacana koalisi besar yang digagas lima partai politik tersebut untuk membangun kontestasi Pilpres 2024 yang kompetitif.
"Inilah partai politik, inilah kalau ingin bertarung melihat Anies ini sangat kuat, meskipun hanya diusung Demokrat, NasDem dan PKS, sehingga partai lain merasa perlu berkumpul untuk kontestasi yang lebih kompetitif," ujar Herzaky di program Dua Arah KOMPAS TV, Jumat (7/4/2023) malam.
Di kesempatan yang sama Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade tidak sependapat dengan penilaian koalisi besar dibentuk hanya untuk menghadapi Anies Baswedan.
Andre menjelaskan gagasan wacana koalisi besar tidak terlepas dari pengalaman bersama di pemerintahan.
Baca Juga: Ketum PAN: Pembentukan Koalisi Besar di Bawah Orkestrasi Komando Pak Jokowi
Tak hanya itu dalam membangun bangsa harus dilakukan bersama-sama, tidak bisa dilakukan satu kelompok saja.
Untuk itu lima partai yang sebenarnya sudah punya koalisi sendiri memiliki harapan bisa bersama membangun koalisi yang lebih besar. Termasuk juga akan mengajak PDI Perjuangan.
Namun Andre mengakui membangun koalisi besar pastinya tidak mudah. Walaupun punya frekuensi yang sama dan bagian dari partai pendukung pemerintah, komunikasi secara intens dan berlanjut tetap perlu dilakukan.
"Insya Allah pertemuan-pertemuan lanjutan itu akan dilakukan, tentu Pak Prabowo akan bertemu dengan Ibu Megawati," ujar Andre.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV