Pengamat Minta Kapolri Turun Tangan Usut Transaksi Janggal Pencucian Uang Rp349 Triliun di Kemenkeu
Hukum | 9 April 2023, 06:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ahli Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo turun tangan mengusut transaksi janggal pencucian uang senilai Rp349 triliun di Kementerian Keuangan atau Kemenkeu.
Menurut Reza, Polri perlu turun tangan mendalami kasus dugaan pencucian uang yang diungkapkan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD tersebut.
Baca Juga: KPK: Bupati Meranti Suap Auditor BPK demi Dapat Predikat WTP
Sebab, kata dia, Polri masih perlu memperbanyak portofolionya berupa penindakan kasus-kasus rasuah. Tujuannya, setidaknya untuk meyakinkan publik bahwa Polri tidak kalah dengan Kejaksaan Agung.
"Andaikan Kapolri Listyo Sigit tampil ke muka dalam memburu siapa pun yang tersangkut Rp349 triliun,” kata Reza dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu (9/4/2023).
“Ini bisa menjadi penawar atas rasa masygul masyarakat akibat sekian kasus dan gejolak yang disebabkan oleh ulah oknum Polri.”
Terkait kasus tentang rasuah ini, Reza menyoroti mengenai aksi walk out yang dilakukan oleh sejumlah anggota Polri yang bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Diketahui, belasan anggota Polri memilih walk out saat mereka dikumpulkan pimpinan KPK untuk membicarakan soal pemberhentian Brigjen Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan KPK.
Baca Juga: Kisah Pasutri Asal Lampung Tergiur Penggandaan Uang Mbah Slamet, Dibunuh saat Kunjungan Ketiga
Ia mengatakan, aksi tersebut laksana "Cicak vs Buaya" jilid kesekian. Tetapi pokok dari pertentangan antara Polri dan KPK dalam kasus Endar Priantoro ini perlu dicermati secara seksama.
"Idealnya, harapan saya, walk out-nya anggota Polri itu merupakan wujud keteguhan sikap dalam pemberantasan korupsi,” tuturnya.
“Bukan sebatas menyalanya jiwa korsa akibat adanya personel Polri yang diusik oleh pihak non-Polri.”
Reza mengatakan, bila aksi tersebut karena wujud keteguhan dalam pemberantasan korupsi, maka sikap anggota Polri tersebut layak didukung.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV