Pengamat Bilang Kecilnya Dana untuk Partai Politik Sebabkan Mereka Lari ke Sumber Ilegal
Hukum | 30 Maret 2023, 07:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Kecilnya dana untuk partai politik yang diberikan oleh negara menyebabkan mereka lari ke sumber dana ilegal untuk membiayai demokrasi.
Pendapat itu disampaikan oleh pengamat politik Philips J Vermonte, dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (29/3/2023).
Menurutnya, yang harus dipikirkan dalam persoalan-persoalan pendanaan politik ini, adalah apakah parpol dan masyarakat bersedia mendanai melalui dana negara.
“Apakah partai-partai politik dan msayarakat bersedia mendanai melalui dana negara. Hari ini, dana itu begitu kecilnya buat partai politik, karena itu mereka lari ke tempat-tempat yang ilegal,” tuturnya.
Philips mengatakan, jika kita tidak bersedia membiayai demokrasi, dikhawatirkan muncul perspektif bahwa demokrasi tidak diperlukan karena biayanya mahal.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap 3 Praktik Korupsi yang Marak, dari Bea Cukai , Perpajakan Hingga DPR!
“Kalau kita tidak bersedia membiayai demokrasi, maka kemudian perspektifnya menjadi jangan-jangan enggak perlu demokrasi, karena dianggap mahal. Tapi ini kewajiban untuk membiayai demokrasi.”
Hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam pendanaan politik, lanjut Philips, adalah tidak ada lagi pihak yang bersedia menjadi oposisi.
Semua ingin turut berkuasa, karena mereka mengetahui bahwa ada keuntungan yang bisa diambil saat menjadi penguasa.
“Atau, yang kedua, tidak terjadi oposisi, karena semua mau ikut berkuasa, karena mereka tahu, ketika berkuasa ada resources.”
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV