Pengamat Kritik Penunjukan Irjen Karyoto Jadi Kapolda Metro Jaya: Tak Terlihat Profesional
Hukum | 29 Maret 2023, 21:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengkritik penunjukan Deputi Penindakan KPK Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro Jaya.
Diketahui, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menunjuk Irjen Karyoto menggantikan Irjen Fadil Imran yang diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabaharkam Polri.
Baca Juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Ganti 7 Kapolda, Berikut Nama-namanya
Menurut Bambang, penunjukan Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro Jaya tidak profesional. Sebab Irjen Karyoto belum pernah sama sekali memimpin satuan wilayah setingkat Polda.
“Kalau (penunjukan Irjen Karyoto sebagai Kapolda Metro Jaya) karena alasan profesional untuk membangun kultur Polri yang baik, promosi jabatan yang terstruktur, dan transparansi, itu tidak tampak,” kata Bambang saat dihubungi Kompas.tv pada Rabu (29/3/2023).
Bambang menjelaskan, secara kultural Polri, syarat bagi anggota kepolisian untuk menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya sebenarnya cukup berat.
Jabatan Kapolda Metro Jaya, kata dia, biasanya selalu diisi oleh perwira tinggi Polri yang pernah menjabat mantan kapolda di wilayah lain.
“Bahkan dulu ada prasyarat Kapolda Metro Jaya yang merupakan Polda tipe A+ harus diisi oleh sosok yang pernah menjabat Kapolda minimal di dua tempat, yang salah satunya adalah tipe A,” ujar Bambang.
Baca Juga: Ditunjuk Jadi Kapolda Metro Jaya, Harta Irjen Karyoto Rp7,7 Miliar di LHKPN, Ini Daftar Kekayaannya
Terlebih, lanjut Bambang, Kapolda Metro Jaya merupakan jabatan vital dan strategis karena memiliki tanggung jawab dan kewenangan terkait keamanan Ibu Kota.
“Sementara, jabatan Kapolda Metro Jaya ini adalah jabatan pertama Irjen Karyoto sebagai kapolda,” ucap Bambang.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV