Sempat Tanya soal Capres-Cawapres, Sekjen PDIP: Ibu Mega Selalu Mengatakan 'Sabar'
Rumah pemilu | 23 Maret 2023, 05:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku Megawati selalu menjawab ‘Sabar’ jika dirinya menanyakan tentang calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).
Dalam Satu Meja The Forum, Kompas TV, Rabu (22/3/2023), Hasto mengatakan, dirinya turut mendampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pertemuannya dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Sabtu (18/3/2023).
Hasto menyebut, Megawati dan Jokowi sempat melakukan pertemuan empat mata selama dua jam di tempat khusus.
“Dua jam itu pertemuan secara khusus, empat mata, antara Ibu Mega dan Presiden Jokowi,” jelasnya.
“Dilakukan di tempat yang sangat khusus, karena Ibu Mega begitu banyak pengalaman, termasuk aspek-aspek spiritual, dan itu diceritakan pada Presiden Jokowi.”
Baca Juga: Jokowi Bertemu Megawati Usulkan Nama Capres 2024, Kapan Diumumkan?
Setelah itu, pertemuan dilanjutkan selama satu jam sambil makan bersama dengan suasana yang bahagia atau happy.
“Saya tanya pada Ibu Mega, apakah membahas capres atau cawapres, Ibu Mega selalu mengatakan, ‘Sabar’, akan ada momentum untuk mengumumkan calon presiden dan calon wakil presiden,” imbuhnya.
Sebab, kata dia, pembahasan tentang negara dan bangsa sangat kompleks, karena berbicara tentang peta geopolitik saat ini.
“Ketegangan di Laut Tiongkok Selatan, di Timur Tegah, kepeloporan Tiongkok yang bisa menyatukan antara Iran dan Arab Saudi.”
“Kemudian juga berbicara tentang bagaimana membangun kedaulatan pangan, riset dan inovasi, struktur dari Badan Riset Inovasi Nasional,” lanjutnya.
Bagi PDIP, lanjut Hasto, membangun bangsa bukan hanya ditentukan pada sosok presiden dan wapres, meskipun itu sangat penting.
Menurutnya ada hal yang harus diingat, yakni ke depan ini adalah pemilu serentak, sehingga pemimpin ideal dalam bentuk presiden-wapres tanpa topangan kekuatan kolektif dari partai politik yang menyatu dengan rakyat, tidak akan bisa melakukan perubahan signifikan.
“Tanpa adanya anggota legislatif yang dipersiapkan dengan baik, pemimpin yang hebat tidak bisa melakukan perubahan sinifikan.
Kami menyiapkan secara simultan, secara menyeluruh, karena kami tahu beratnya tantangan kepemimpinan yang akan datang.”
Saat ditanya apakah Jokowi menyodorkan pasangan Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto atau sebaliknya sebagai pasangan capres-cawapres, Hasto hanya menjawab bahwa Jokowi menyampaikan angka-angka.
“Kalau dari Pak Presiden Jokowi sendiri kan beliau menyampaikan tentang dinamika politik, beliau menyampaikan tentang angka-angka.”
Baca Juga: Kata Puan Soal Pertemuan Megawati dan Jokowi: Suasana Politik Jelang 2024 Mulai Panas
“Tapi, bicara capres-cawaspres kan bukan persoalan angka, bukan persoalan perpaduan elektoral, tapi bcara tentang perpaduan komitmen, perpaduan gagasan, perpaduan tanggung jawab bagi masa depan kita,” urainya.
Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Jokowi dan Megawati bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, pada Sabtu (18/3/2023).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, pertemuan tersebut untuk membahas berbagai persoalan bangsa yang sedang terjadi.
"Pertemuan kedua pemimpin membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan," kata Hasto dalam keterangan tertulis.
Hasto juga mengungkapkan kedua tokoh tersebut membicarakan agenda strategis terkait kebijakan luar negeri dan tantangan geopolitik serta bagaimana agar penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi bisa ditingkatkan serta mewujudkan kedaulatan pangan.
Terakhir, Hasto menambahkan bahwa pertemuan itu turut pula membahas hal yang paling krusial di tahun politik yaitu pelaksanaan Pemilu.
"Dalam pertemuan tersebut tentu saja dibahas berbagai hal penting terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024," ujarnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV