> >

Viktor Laiskodat Sebut "Pohon Ajaib" Bisa Cegah Stunting, Minta KASAU Wajibkan Konsumsi ke Prajurit

Peristiwa | 21 Maret 2023, 11:40 WIB
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, saat diwawancarai sejumlah wartawan di Hotel Sasando Kupang, Jumat (5/4/2019) (Sumber: KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)

KUPANG, KOMPAS.TV - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan konsumsi daun kelor atau marungga bisa menjadi salah satu solusi untuk penurunan stunting dan mengurangi angka kemiskinan di NTT.

Pohon kelor, yang disebut Viktor sebagai "pohon ajaib" memiliki banyak khasiat dengan kandungan nutrisi yang melimpah. Bahkan melebihi susu hingga sayuran.

"Cukup di-Google, kita bisa melihat (manfaat kelor). Melebihi dari susu, sekitar empat kali kalsiumnya daripada susu, melebihi pisang potasiumnya, melebihi vitamin c daripada jeruk, melebihi dari nanas, wortel, cukup minum satu cangkir kelor," jelasnya dalam acara Pencanangan Pencegahan Stunting Nasional, Senin (20/3/2023).

Viktor melanjutkan pohon tersebut mudah tumbuh di wilayah NTT. Selain menjadi mudah untuk melakukan budidaya, tanaman ini dianggap bisa menjadi salah satu komoditas khas NTT.

"Di NTT tumbuh liar," lanjutnya.

Baca Juga: Menkes Harap Daun Kelor Eksis Seperti Ginseng Korea, Ternyata Sayuran Ini Favorit Para Artis

Harga satu kilogram untuk daun kelor basah, Viktor mengatakan,  dibanderol seharga 5 sampai 7 ribu rupiah. Budidaya pohon ini jelas Viktor bisa mengurangi kemiskinan di NTT.

"Empat bulan sudah dapat dipanen daunnya. Kita tidak panen buah tapi daun. Semakin berdaun, semakin beruang," jelasnya.

 

Minta Kasau wajibkan prajurit konsumsi kelor

Viktor juga mengajukan permintaan kepada Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo terkait konsumsi daun kelor ini. 

Penulis : Danang Suryo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU