Hari Hak Konsumen Sedunia 2023, YLKI Beri Catatan Terwujudnya Energi Ramah Lingkungan
Sosial | 15 Maret 2023, 10:53 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tiap tanggal 15 Maret diperingati sebagai Hari Konsumen Sedunia atau World Consumer Right Day (WCRD) yang dimotori oleh Consumer Internasional (CI).
Tema Hari Hak Konsumen Sedunia 2023 kali ini yakni Green Energy Transition atau Transisi Energi Ramah Lingkungan.
Dalam hal ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan beberapa catatan untuk masyarakat Indonesia agar terwujudnya transisi energi ramah lingkungan.
Penggunaan clean energy dan green energy adalah femomena yang tak terelakkan, terutama untuk memerangi perubahan iklim dan krisis iklim yang makin mengkhawatirkan.
Baca Juga: Tertipu Calo Tiket Konser BLACKPINK atau Tak Puas soal Pelayanan Promotor? Lapor di Sini
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengimbau agar masyarajat lebih efisien dalam menggunakan produk produk energi, seperti bbm, listrik dan gas.
"Sebab sumber sumber energi yang kita gunakan untuk keperluan sehari hari masih dominan menggunakan energi fosil, yang masih tinggi menghasilkan emisi karbon," ujar Tulus dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.TV, Rabu (15/3/2022).
Selain, itu Tulus juga mengajurkan agar masyarakat lebih intensif dalam menggunakan energi bersih (clean energy), seperti gas, atau BBM yang tinggi oktan numbernya, RON 92 ke atas.
Pasalnya, menurut Tulus, energi bersih, walaupun masih berupa energi fosil, tetapi lebih rendah menghasilkan emisi karbon, bahkan sebenarnya lebih hemat bagi konsumen.
"Ketiga, lebih intensif menggunakan transportasi umum masal dalam bermobilitas, sebab dengan menggunakan angkutan umum masal berarti mereduksi polusi dari gas karbon," ucap Tulus.
Ia menilai menggunakan kendaraan pribadi, berarti banyak menghasilkan dan memproduksi emisi karbon bagi lingkungan.
Baca Juga: Gelontorkan Rp6,8 T, Pemerintah Jadikan Borobudur Wisata Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
"Oleh karena itu, guna mewujudkan green energy transision diperlukan regulasi dan kebijakan yang fair. Seperti tarif yang terjangkau bagi konsumen, keandalan pelayanan yang terjaga, dan menjaga keberlangsungan operator energi nasional," tuturnya.
Tulus menjelaskan upaya mewujudkan kebijakan green energy, harus melalui transisi dengan menggunakan energi bersih, sampai benar benar terwujud energi baru terbarukan, di berbagai sektor baik di sektor migas, dan atau sektor ketenagalistrikan.
"Kebijakan sektor transportasi pun harus sejalan dengan kebijakan energi. Peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam hal ini, dan patut diberikan akses kebijakan dan regulasi yang win win solution," tutupnya.
Penulis : Dian Nita Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV