Panglima TNI: Saya Punya Prajurit Khusus Bebaskan Pilot Susi Air, tapi Ini Bukan Operasi Militer
Hukum | 9 Maret 2023, 11:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono memilih menolak tawaran bantaun dari Selandia Baru untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Max Marthens yang disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Yudo Margono menegaskan bahwa dirinya masih mampu menyelesaikan terkait penyanderaan kapten Philip oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya tersebut.
Baca Juga: Pesan Panglima TNI ke PM: Waspada Munculnya Politik Identitas, TNI Tidak Boleh Terseret Polarisasi
"Mereka (Selandia Baru) menawarkan bantuan, tapi saya masih mampu menyelesaikannya," kata Panglima TNI di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (8/3/2023).
Adapun hal itu disampaikan Panglima TNI terkait pertemuannya dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia Kevin Jeffrey Burnet di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat (3/3/2023) lalu.
Menurut Yudo, Dubes Selandia Baru telah menyerahkan semua proses pencarian dan penyelamatan warga negaranya itu kepada pemerintah Indonesia.
"Dia berharap pilot itu selamat," ujar Yudo Margono.
Panglima TNI pun telah menjelaskan ke Dubes Selandia Baru bahwa Pemerintah Indonesia, khususnya TNI dan Polri terus berupaya melakukan pencarian.
Menurut Yudo, lamanya proses pencarian ini karena tim gabungan TNI-Polri mengedepankan kehati-hatian dan meminimalisir korban dari masyarakat.
Baca Juga: Panglima TNI Bantah Pilot dan Penumpang Susi Air Disandera KKB: Mereka Menyelamatkan Diri
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV